Kisah Pasien Klaster Gowa yang Sembuh di PPU, Abah Uzaibah : Teman-teman Tidak Perlu Takut Diisolasi

Kisah Pasien Klaster Gowa yang Sembuh di PPU, Abah Uzaibah : Teman-teman Tidak Perlu Takut Diisolasi

Abah Uzaibah, pasien klaster kedua yang sembuh di PPU. (Robbi/Disway Kaltim) ============================== PENAJAM, Diswaykaltim.com - Gugun Supriyanto merupakan pasien positif Covid-19 dengan kode PPU 14 yang telah dinyatakan sembuh. Pria 42 tahun yang akrab disapa Abah Uzaibah ini berasal dari Desa Sri Raharja Kecamatan Babulu. Ia dinyatakan positif setelah hasil rapid tes pada 8 April 2020 lalu. Kemudian pada 9 April 2020 dilakukan pengambilan sampel swab. Dan hasilnya kembali positif Covid-19 pada 19 April 2020. Tapi, Abah Uzaibah sudah mulai diisolasi di RSUD Ratu Aji Putri Botung sejak 2 April lalu. Dengan gejala batuk pilek dan sakit tenggorokan. Ia terpapar setelah mengikuti Ijtima Dunia Zona Asia di Kabupaten Gowa. Abah Uzaibah membagikan kisah selama dikarantina. Yang utama selama menjalani isolasi ialah semangat untuk kesembuhan. "Selama diisolasi saya tidak pernah drop. Semangat terus," katanya berbagi cerita dengan kawan pers usai ditetapkan sembuh, Senin (4/5/2020). Selain itu, tak luput ia kerjakan ialah memperbanyak ibadah. Mendekatkan diri kepada yang maha kuasa. Apalagi, lanjutnya, ia sempat merasakan Ramadan selama 6 hari saat isolasi. Ia juga tak pernah melewatkan puasa selama menjalani perawatan. "Ibadah terus saya lakukan. Saya juga dari awal sudah berniat untuk mengkhatamkan Al-Quran. Alhamdulillah, selama puasa 6 hari saya sudah mengkhatamkannya. Kemudian saya tambah lagi. Sholat malam juga tidak pernah tertinggal," ungkapnya. Hal itu pula yang dilakukan beberapa kawan sesama jemaah tabligh yang turut diisolasi. Ia menyebutkan, kegiatan itu sudah menjadi rutinitas mereka dalam keseharian. "Termasuk untuk menjaga wudhu. Karena kami juga sudah terlatih seperti itu," kata Abah Uzaibah. Lagipula, tambahnya, selama masa isolasi tersebut. Selain kegiatan isolasi dan senam, ia juga tidak memiliki aktifitas lain. Waktu itulah yang dimanfaatkan untuk memperbanyak ibadah. Lebih jauh, ia membeberkan perlakuan paramedis yang menangani mereka sangat baik. Pun, termasuk asupan makanan yang diberikan. "Saya teliti, ketika makanan datang, seperti daging ayam, yang diberikan ini bukan ayam potong, tapi ayam kampung. Jadi makanan yang di dalam sangat baik sekali. Alhamdulillah," urainya. Oleh karena itu, ia menghimbau kepada rekan-rekan sesama jemaah, atau yang biasa disebut klaster Gowa, untuk tidak perlu takut jika harus diisolasi. "Jadi bagi teman-teman yang perlu tidak perlu ada rasa ketakutan dirujuk kesini. Karena pelayanannya di dalam (isolasi) juga luar biasa sekali," tegas Abah Uzaibah. Adapun dari laporan dokter penanggung jawab pasien, kondisinya telah dinyatakan sembuh setelah dilakukan pemeriksaan tes swab sebanyak 2 kali menunjukkan hasil negatif. Tes dikeluarkan pada 22 dan 23 April 2020. Hasil tes ini kemudian menjadi pegangan dirinya untuk kembali ke masyarakat. "Saya pribadi mengucapkan terimakasih. Kami tidak bisa membalas apa-apa. Semoga Allah yang membalas. Semoga juga wabah Covid-19 ini bisa segera diangkat dari Dunia ini. Khususnya di tempat kita Kabupaten Penajam Paser Utara," tutupnya. (RSy/Byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: