Pemkot Samarinda Pasrah, Bantuan Keuangan Dipotong 50 Persen

Pemkot Samarinda Pasrah, Bantuan Keuangan Dipotong 50 Persen

Proyek drainase yang sebelumnya masuk dalam anggaran bankeu dipastikan sulit didapat lagi tahun ini. (dok) Samarinda, DiswayKaltim.com - Bantuan keuangan (bankeu) Pemprov Kaltim untuk Pemkot Samarinda dipangkas. Hampir separuhnya. Pemkot pasrah. Proyek-proyek strategis pun terancam ditunda. Pemangkasan itu tertuang dalam surat bernomor 900/2371/0673-III/BPKAD Kaltim. Ditandatangani langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Samarinda Ananta Fathurrozi membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan peruntukan bankeu sebelumnya untuk infrastruktur jalan dan drainase di Kota Tepian. "Ada juga dampak sosial banjir," beber Ananta, Jumat (1/5). Imbas pasti ada. Terutama proyek-proyek strategis pemkot. Yang semula sudah diatur dalam rencana pembangunan jangka menengah derah (RPJMD) 2016-2021. Namun proyek apa saja yang terkena imbas dari pemotongan bankeu itu, Ananta belum bisa mendetailkan. Ia mengarahkan agar langsung berkoordinasi dengan masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait. Tapi proyek di depan mata yang pasti kena imbas adalah penangan banjir katanya. Disamping itu akan ada pekerjaan lain yang terpaksa ditunda dulu pengerjannya. "Imbasnya tertunda saja, harapan kita segera selesai COVID-19 dan normal kembali termasuk program-program prioritas," harapnya. Disinggung apa saja  proyek yang terpaksa ditunda itu, ia belum bisa mendetail. Ananta kembali mengarahkan kepada OPD yang lebih tahu soal itu. "Saya belum ada info," tambahnya. Alhasil pemkot pun pasrah. Belum bisa mencari solusi. Tak ada alternatif. Agar beberapa proyek tidak ada yang mandek. Atau tetap berjalan meski bankeu dari pemprov dipotong. "Hal itu karena dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) kota pun tergerus. Saat ini kita fokus ke COVID-19 sesuai arahan pusat," pungkasnya. Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin pun membenarkan pemotongan itu. “Iya benar, 50 persen,” kata Sugeng singakt melalui pesan whatssapp. Diketahui, Samarinda selalu kebagian bankeu lebih besar. Selama tiga tahun terakhir. Untuk tahun anggaran 2018, Pemkot Samarinda diguyur Rp 206,4 miiliar. Pada 2019, alokasinya naik menjadi Rp 475,6 miliar. Tahun depannya turun namun tidak signifikan yakni Rp 474 miliar. Itu sebelum adanya pemangkasan. Plt Sekprov Kaltim M Sabani pun mengaku nilai itu akan ada penyesuaian. (M4/boy)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: