Susah Dilihat, Hilal Terhalang Mendung dan Bukit

Susah Dilihat, Hilal Terhalang Mendung dan Bukit

Meski berada di puncak menara Islamic Center, hilal tetap tidak bisa terlihat lantaran tertutup mendung dan banyaknya bukit. (M4/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Satu Ramadan ditetapkan Jumat (24/4) ini. Meski demikian, proses pemantauan hilal terhalang kondisi cuaca akibat mendung dan banyaknya bukit. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Samarinda, Riza Arian Noor pun membeber posisi hilal. Dari data hilal di wilayah Samarinda, waktu terbenam matahari sekitar pukul 18.13 Wita. Sementara waktu terbenamnya bulan pukul 18.29 Wita. "Jadi posisi matahari di posisi 282 derajat minus 44,98 menit, bulan 280 derajat minus 9,21 menit dengan ketinggian bulan atau ketinggian hilal sekitar 3 derajat minus 14,47 menit," katanya. Ia menjelaskan saat ini BMKG mengadakan pengamatan hilal streaming yang bisa diakses di website BMKG. Yakni BMKG.co.id/hilal. "BMKG melakukan video streaming di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua, dimulai dari wilayah Papua, kemudian di wilayah Barat," lanjutnya. Ia menyampaikan untuk pengamatan hilal di Islamic Center terkendala oleh cuaca. Kemudian dilihat dari topografi wilayah Kalimantan Timur atau Samarinda, sulit untuk melihat hilal secara jelas. Sebab terhalang oleh banyaknya bukit. "Cuaca kita berawan, otomatis subjek yang ingin kita amati tertutup oleh awan dan juga titik terhalang perbukitan," sambung Riza. Terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kaltim Mohlis menyampaikan kegiatan penglihatan hilal merupakan agenda rutin. Khususnya dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Juga merupakan suatu kewajiban yang diperintahkan oleh Kementerian Agama. "Jadi seluruhnya baik provinsi maupun kota wajib melaksanakan," terangnya. Mengenai hasilnya, Mohlis melanjutkan hal itu tergantung apakah hilal bisa dilihat atau tidak. Lalu kondisi geografis dan lainnya. Sehingga memetakan titik kemudian melaporkannya kepada pusat. Karena mendung, pihaknya pun pesimistis. “Tapi ini juga suatu kewajiban karena berdasarkan hadis nabi mengatakan berpuasalah kamu dengan melihat bulan dan berbukalah kamu dengan melihat bulan," jelasnya. Lebih lanjut jika tidak melihat bulan, maka akan mencukupkan melalui hitungan astronomi. Ataupun meminta informasi dari daerah yang bisa melihat bulan itu. "Ini juga sebagai bahan dan data serta laporan ke Kementerian Agama RI," ucapnya. Ia menegaskan semua ormas sudah sepakat. Yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. "Karena keterbatasan, alias ada imbauan physical distancing tadi, kita ikut mendukung program pemerintah dalam pandemi sekarang tadi," tambah Riza. Alhasil, Jumat ini, dipastikan sudah masuk satu Ramadan. (m4/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: