Desa di Kukar Siap Siaga Hadapi COVID-19

Desa di Kukar Siap Siaga Hadapi COVID-19

Posko yang terdapat di Kecamatan Sebulu. Setiap kendaraan yang melintas wajib dicek suhu tubuh dan mencuci tangan. (Rafii/DiswayKaltim) Kukar, DiswayKaltim.com – Desa di Kukar siap siaga antisipasi COVID-19. Bahkan, salah satu desa yang sempat terdapat Orang Dalam Pantauan (ODP) COVID-19, akhirnya dinyatakan negatif. Warga yang sempat ODP itu terdapat di Desa Beloro, Kecamatan Sebulu. Ia akhirnya dinyatakan steril. Tidak ada lagi ODP. Hal demikian disampaikan Kepala Desa Beloro Muhammad Muhtar. Pasien yang sebelumnya dinyatakan ODP itu berprofesi sebagai sopir travel, saat tiba dari Balikpapan. "Sempat ada dari Sebulu, tapi sekarang tidak ada. Orangnya sempat diisolasi mandiri 14 hari, di rumah saja. Tapi akhirnya dinyatakan negatif melalui rapid test," terang Muhtar, Senin (13/4/2020). Ia mengatakan tidak bisa melarang aktivitas warganya yang hendak keluar masuk. Terlebih untuk bekerja. "Kami mau larang susah, karena orang butuh kerja untuk kebutuhan hidup," sambungnya. Kendati demikian, masyarakat Beloro mulai sadar. Untuk tidak keluar desa dulu sementara waktu. Kalau pun keluar, tujuan utama hanya ke Tenggarong atau kantor kecamatan. Hanya untuk mengurusi keperluan administrasi. Setelah itu, warga kembali pulang. Sebagai langkah antisipasi, pihak desa juga mengalokasikan anggaran sekitar Rp 100 juta. Tapi itu melalui sistem paket. Artinya desa hanya anggarkan. Adapun jenis barang dan alat belum dibeli melalui anggaran itu. Bukan tanpa alasan. "Karena kalau seumpama langsung beli masker banyak, ternyata pemerintah instruksikan lain, kan sayang barang itu jadi mubazir. Jadi kami siapkan anggarannya dulu, yang dibeli nanti tunggu arahan dari pemerintah," jelas Muhtar. Antisipasi lain adalah melakukan ronda. Tidak boleh ada aktivitas keramaian saat malam. Termasuk kegiatan desa. Semua ditunda. Kalau pun rapat hanya di balai desa. Itu pun waktu dan peserta dibatasi. Termasuk pula jam kerja kantor desa. Jam kerja dibatasi sampai pukul 12.30 Wita. Tapi kalau ada warga yang butuh pelayanan mendesak diimbau menghubungi nomor pejabat desa terkait. Di tempat terpisah, tiga desa di Kecamatan Sebulu membuat posko bersama. Yakni Desa Sebulu Modern, Sebulu Ilir dan Sebulu Ulu. Kompak mendirikan posko pemeriksaan COVID-19 di pintu masuk kapal fery penyeberangan di Dusun Sirbaya, Sebulu. "Setiap yang lewat harus diperiksa," ujar salah satu relawan Muhammad Erlangga pada Disway Kaltim, Senin (13/4/2020). Pemeriksaan yang dilakukan di posko ini, yakni pemeriksaan suhu tubuh. Namun sebelumnya tiap orang diwajibkan mencuci tangan yang disiapkan oleh relawan posko. Sedangkan untuk kendaraan yang lewat akan disemprot menggunakan cairan disinfektan. Kegiatan yang dilakukan secara swadaya ini dilakukan sejak Sabtu (11/4/2020) lalu ini, berlangsung mulai jam 07.00 hingga jam 22.00. Waktu jaga dibagi menjadi tiga. Yakni shift 1 mulai 07.00 -17.00. Shift 2 dimulai sehabis Sholat Isya hingga pukul 22.00. Dilakukan oleh relawan yang berasal dari pramuka, "Lebih dari jam 22.00 kalau ada yang ingin diperiksa, kita bantu periksa," ujarnya Erlangga. Apabila dalam pemeriksaan suhu tubuh terdapat orang yang melebihi suhu tubuh 37 derajat. Relawan posko akan meminta KTP yang bersangkutan untuk didata. Dan ditanya kemana tujuan dari orang yang bersangkutan. Kegiatan yang murni hasil swadaya ini, turut melibatkan relawan dari pramuka, karang taruna, Ketua RT dan tim kesehatan dari Puskesmas Sebulu. Total ada sebanyak 10 relawan yang bekerja tiap hari melakukan pengecekan. Dan tenaga kesehatan sebanyak 3 hingga 5 orang. Untuk relawan yang berjaga, tidak luput dari pemeriksaan para petugas kesehatan dari puskesmas. Yang berjaga pada pagi hari dan sore hari. Tentunya jangan sampai malah relawan yang tidak terdeteksi setelah melakukan kontak langsung dengan warga yang lewat. "Takutnya dia (relawan) pulang malah bawa virus (COVID-19) malahan," tutup Erlangga. (mrf/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: