Lokasi Pemakaman Jenazah COVID-19

Lokasi Pemakaman Jenazah COVID-19

TPU di Jalan Bukit Ria ini dipilih pemerintah sebagai tempat pemakaman, jika ada pasien COVID-19 yang meninggal. (FERY/DISWAY)

DENGAN adanya kasus positif COVID-19 di Bumi Batiwakkal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk kemungkinan terburuk jika ada yang meninggal. Yakni lokasi pemakaman.

Bupati Berau, Muharram pada Rapat Kerja Gabungan Komisi DPRD Berau, Rabu (8/4) lalu, menunjuk lokasi pemakaman pasien COVID-19 di Jalan Bukit Ria. Menurutnya, lokasi tersebut cukup strategis untuk dijadikan tempat pemakaman akhir bagi pasien wabah corona.

“Di sana itu masih banyak lahan kosong dan kebetulan juga lokasinya jauh dari permukiman penduduk,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Berau, Atilagarnadi meminta, pemerintah harus mempersiapkan prosedur pemakaman pasien COVID-19. Mulai dari kantong mayat, plastik pembungkus dan lokasi pemakaman.

“Pemerintah sudah harus mempersiapkan hal tersebut. Jangan sampai terjadi hal seperti yang di luar Berau, ada masyarakat yang menolak jenazah pasien COVID-19 dimakamkan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Satgas Rumah Sakit Darurat, Jusram menjelaskan, masyarakat tidak seharusnya takut jika di sektiar rumahnya menjadi lokasi pemakaman pasien COVID-19. Karena jenazah itu tidak akan menularkan penyakitnya ke masyarakat sekitar.

“Jenazah pasien itu sudah amankan sesuai dengan protokol penyelenggaraan jenazah korban wabah, dan sesuai dengan aturan dari WHO. Jadi sudah jelas itu aman. Kecuali jenazahnya keluar dari kubur dan batuk, itu baru bahaya,” ungkapnya.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan untuk pembiayaan pemulusaraan jenazah COVID-19 ada di Dinas Kesehatan, dan RSUD dr Abdul Rivai.

Dengan dipilihnya lokasi pemakaman di Jalan Bukit Ria itu, tentu telah melewati berbagai pertimbangan oleh pihaknya. Dikatakannya, memang lokasi tersebut jauh dari permukiman penduduk.

Dan dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar.

“Saat ini kami belum memberikan edukasi kepada masyarakat setempat, tapi dalam waktu dekat akan kami agendakan,” ungkapnya.

Iswahyudi mengimbau, kepada masyarakat agar tidak menunjukkan ketakutan berlebih terhadap proses pemakaman pasien COVID-19. Karena jenazah tersebut telah melewati penanganan khusus yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di RSUD.

“Tidak usah terlalu khawatir, karena COVID-19 ini berbeda dengan antraks yang bisa bertahan di tanah,” tandasnya. (*/fst/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: