Di Maratua Belum Prioritas

Di Maratua Belum Prioritas

KEINGINAN Camat Maratua Marsudi, agar disediakannya hiperbarik di Puskesmas Maratua, diakui Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi, belum dapat direalisasikan. Apalagi, hiperbarik di Puskesmas Tanjung Batu, belum beroperasi maksimal. “Yang ada saja belum jalan, sudah mau pengadaan lagi. Satu ini dulu dimaksimalkan. Karena pengadaan itu gampang,” tegas mantan Sekretaris DPPKBP3A, Rabu (26/2). Selain itu, persoalan lain yang dihadapi, yakni ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat minim. Maka dari itu, pengadaan hiperbarik di Pulau Maratua tidak masuk skala prioritas Dinas Kesehatan. Apalagi, tahun 2020 ini, pihaknya baru akan fokus pada peningkatan SDM untuk mengoperasikan hiperbarik di Puskesmas Tanjung Batu. “Untuk mengoptimalkan alat yang ada ini, kami akan kirim tiga orang yang terdiri dari 1 dokter dan 2 perawat untuk belajar ke Rumah Sakit Angkatan Laut di Surabaya,” ujarnya. Dengan dikirimnya tiga orang tenaga kesehatan ini, nantinya untuk sementara penanganan pasien dekompresi, yang kerap terjadi kepada penyelam akan dikonsentrasikan ke Puskesmas Tanjung Batu. Kata dia, pengoperasian alat yang harganya miliaran rupiah ini, tidak serta merta dapat dilakukan oleh semua orang, sebab petugas yang akan menangani harus memiliki kompetensi khusus. “Kami harus buat dulu link dengan ahli di RS AL Surabaya, makanya kami akan kirim tiga orang ini. Kalau sudah ada link, jika ada masalah ada tempat bertanya,” ucapnya. Kedepan, jika sudah maksimal di Tanjung Batu, tidak menutup kemungkinan pemerintah menyediakan hiperbarik di Pulau Maratua. Seiring dengan terus berkembangnya pariwisata di pulau terluar tersebut. Selain pengadaan alat, SDM dapat dilatih oleh petugas yang telah tersertifikasi agar lebih hemat biaya. “Kalau sudah matang semua tenaga medis di Tanjung Batu, kami bisa buat duplikat ilmunya kepada petugas di Maratua,” tutupnya.*/ZUH/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: