Soal Jembatan Mahakam Paska Ditabrak: BBPJN Klaim Aman Dilalui, DPRD Kaltim Minta Tetap Ditutup Demi Keamanan

Kondisi terkini jembatan sungai Mahakam, masih terlihat aktivitas kendaraan roda dua dan empat diatas jembatan. Juga tampak dari bawah jembatan tidak terlihat aktivitas kapal-kapal tongkang-dok/salsabila/disway-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan DPRD Kaltim beda pendapat soal kondisi Jembatan Mahakam.
BBPJN Kaltim mengklaim kondisi Jembatan Mahakam masih aman dilintasi kendaraan. Meskipun pilar Jembatan sempat ditabrak kapal tongkang pengangkut kayu, pada Minggu (16/2/2025) lalu. Sementara dewan berpendapat Jembatan harus ditutup sementara karena alasan keamanan pengendara.
Hal tersebut diungkapkan, lantaran pihak BBPJN sudah melakukan pemeriksaan setelah insiden tersebut.
Sehingga tidak ada kerusakan berarti pada tubuh jembatan. Dan tidak perlu dilakukan penutupan, seperti yang sebelumnya diusulkan oleh DPRD dan Pemerintah Provinsi Kaltim.
Pernyataan aman yang disampaikan oleh BBPJN, dikritik Anggota Komisi II DPRD Kaltim, M Husni Fahruddin bahwasanya Jembatan Mahakam tetap harus di tutup sementara.
Ia bilang, jembatan yang sudah berusia 30 tahun lebih itu sudah berulang kali ditabrak oleh kapal-kapal tongkang yang melintasi perairan Sungai Mahakam.
BACA JUGA:Fakta-Fakta Jembatan Mahakam Samarinda yang ‘Rutin’ Ditabrak Tongkang
BACA JUGA:Akmal Malik Pamit, Sebut Lobi Kuat Rudy Mas'ud Keuntungan bagi Kaltim
“Kita pernah mengalami jembatan runtuh di Tenggarong, jangan sampai terjadi lagi. Makanya kami merekomendasikan ditutup dan akses mobilitas masyarakat untuk berkendara dialihkan ke jembatan yang baru di sebelahnya," responnya tak ingin kejadian ambruk di jembatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, pada 2011 terulang kembali.
Menurut politikus Partai Golkar, tetap berbahaya karena adanya keretakan di bagian pilar tiga (P3) jembatan, bergeser, termasuk bagian jalan yang merenggang sekitar 9 milimeter. Sebelum kejadian ambruk, ujarnya, jembatan sudah diperiksa dan diteliti keamanannya serta dinyatakan aman.
"Walhasil masih bisa roboh. Ini juga banyak masukan masyarakat yang melihat ada pelebaran kerenggangan disetiap segmentasi jembatan," jelasnya.
BACA JUGA:KSOP Selidiki Dugaan Kesalahan Prosedur Pengolongan Tongkang Tabrak Jembatan Mahakam
Sikap BBPJN Kaltim, dinilai hanya melihat dampak pada objek dengan tingkat kerusakannya. Namun, tidak memperkirakan indikator lainnya.
"Padahal ketiadaan fender (pelindung jembatan) bisa meningkatkan resiko bagi jembatan dan pengguna jalan saat tiba-tiba ada insiden kapal menabrak jembatan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: