Fakta-Fakta Jembatan Mahakam Samarinda yang ‘Rutin’ Ditabrak Tongkang

Jembatan Mahakam Samarinda diambil dari udara.-salsabila/disway-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Jembatan Mahakam Samarinda memiliki nilai historis karena sudah lebih dari tiga dekade berdiri kokoh. Sayangnya, dibalik kekokohannya, Jembatan Mahakam cukup sering ditabrak okeh kapal tongkang. Di balik semua itu, Jembatan Mahakam memiliki sejumlah fakta-fakta menarik, apa saja itu?
1. Jembatan Mahakam mulai dibangun tahun 1982 sampai dengan 1986 oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero). Biaya yang dibutuhkan untuk membangun pondasi hingga seluruh infrastruktur mencapai Rp 7,2 miliar.
Proses pembangunan jembatan Mahakam Samarinda tahun 1986.-facebook/History of Samarinda-
2. Memiliki panjang 400 meter dengan lebar 10 meter dan tinggi 5 meter. Jembatan ini juga memiliki 2 jalur pejalan kaki di sampingnya. Konstruksi jembatan ini konon terinspirasi dari arsitektur peninggalan Belanda, dengan menggunakan bahan baja sebagai konstruksinya.
3. Jembatan Mahakam Diresmikian Presiden Soeharto pada Sabtu 2 Agustus 1986. Ketika itu gubernur Kaltim masih dijabat H Soewandi. Saat peresmian, Jembatan Mahakam dipadati oleh warga Samarinda yang datang.
Warga Samarinda memadati jembatan Mahakam saat pertama kali diresmikan. -facebook/History of Samarinda-
4. Fender atau bagian pengamanan tiang pondasi Jembatan Mahakam sudah 6 kali ditabrak kapal ponton dan tongkang. Yakni pada 2019 (1 kali), 2020 (1 kali), 2021 (2 kali), 2022 (2 kali) dan 2025 (1 kali).
Kondisi pilar pelindung Jembatan Mahakam yang hancur. -istimewa-
Sejak saat itu pula fender jembatan terus dilakukan perbaikan. Bahkan balai besar pelaksana jalan nasional (BBPJN) Kaltim juga membuat bangunan fender baru demi menjaga keselamatan dan keamanan pondasi jembatan.
Penyebab fender sering ditabrak
Tepatnya di bagian aliran sungai Mahakam, terdapat pola arus melingkar di bawah jembatan dengan kecepatan 0,330 - 0,420 m/s. Adapun Kecepatan dan debit rata-rata dari sungai Mahakam berkisar 0,339 m/s dengan debit sebesar 1070,84 m3/s.
Di bagian pondasi tengah Jembatan Mahakam dan Jembatan Kembar (Mahakam IV) ternyata memiliki kecepatan arus yang lebih tinggi daripada sekitarnya. Kecepatan arus inilah yang dapat menyebabkan kapal hilang haluan.
Pada tiang pondasi tengah Jembatan Mahakam lama, di daerah dekat fender pengaman jembatan, terdapat arus yang memutar. Pada kasus kecelakaan kapal, pondasi jembatan yang ditabrak berada di sisi pengaman fender dan pondasi tengah. Kejadian tersebut bisa disebabkan karena arus memutar tersebut. Itulah kenapa lebih banyak kapal yang menabrak tiang fender dari sisi hulu ke hilir sungai.
Itulah tadi sederet fakta tentang jembatan Mahakam yang dikutip dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: