Supporter Borneo FC Ultimatum 2x24 Jam, Jika Tak Ada Kepastian akan Geruduk Kantor Gubernur

Ratusan massa dari Pusamania dan MSA Mania tumpah ruah menggelar aksi di depan Stadion Segiri, Rabu (5/2/2025).-Disway/ Gathan-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Gelombang kekecewaan supporter Borneo FC akhirnya meledak. Ratusan massa dari Pusamania dan MSA Mania tumpah ruah di depan Stadion Segiri, Rabu (5/2/2025), sejak pukul 15.00 Wita.
Mereka menuntut satu hal yaitu kepastian bahwa Stadion Segiri benar-benar bisa digunakan menjadi kandang Pesut Etam lagi.
Sebelumnya, klub telah mengumumkan, laga melawan Barito Putera pada 16 Februari sebagai momen kembalinya Borneo FC ke Segiri.
Namun, mendadak muncul informasi bahwa mereka kembali harus ‘terusir’ ke Stadion Batakan, Balikpapan. Alasannya? Proses birokrasi yang berbelit-belit.
BACA JUGA: Lagi-Lagi Borneo FC Gagal Main di Stadion Segiri, Sampai Kapan Tanding di Batakan?
BACA JUGA: Stadion Segiri Belum Bisa Digunakan, Borneo FC ‘Ngungsi’ ke Bali Lakoni Laga Internasional ACC
Di tengah kekecewaan, para supporter membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan mereka. Sorak-sorai menggema, mengecam ketidakpastian yang berlarut-larut.
“Hari ini kami datang ke Segiri. Kami ingin tunjukkan bahwa ini rumah Borneo FC. Jangan halangi kami untuk kembali ke sini. Birokrasi! Proyek sudah selesai, bangunan sudah berdiri, kenapa sekarang justru dipersulit?” seru Ketua Pusamania, Lasihadu, dengan nada tegas.
Senada dengan Lasihadu, Ketua MSA pun turut bersuara lantang. Baginya, janji kosong dari pihak berwenang sudah tidak bisa diterima lagi.
Menurut pria yang kerap disapa Haji Yudi ini, hingga sekarang belum ada kejelasan dari pemerintah provinsi mengenai kapan Stadion Segiri bisa digunakan.
BACA JUGA: Pelatih Borneo FC Sorot Performa Pemain Muda, Kedisiplinan Tim juga Jadi Perhatian
BACA JUGA: ACC Shopee Cup ke Hanoi, Borneo FC Tampil Tanpa Peralta
“Kami sudah keluar dari Batakan. Kami ingin kembali ke kandang kami di Segiri. Sampai sekarang tidak ada kepastian dari pemerintah provinsi. Kami minta mereka segera menerima penyelesaian dari PUPR agar stadion ini bisa digunakan kembali,” tegasnya.
Stadion Segiri kini seolah menjadi bola panas. Lahan milik Pemprov Kaltim, bangunan dikelola Pemkot Samarinda, dan renovasi dilakukan oleh pemerintah pusat.
Tiga pihak, tiga kepentingan, namun tidak ada yang mau segera mengambil keputusan.
“Jangan sampai kami yang turun tangan! Kenapa baru sekarang dipermasalahkan? Kalau ada yang mau klaim kepemilikan, kenapa saat renovasi kemarin tidak ada yang ribut? Jangan setelah stadion jadi, baru ada tarik ulur kepentingan!” lanjut Lasihadu dengan nada penuh sindiran.
BACA JUGA: Persiba Balikpapan Bidik 4 Poin di 2 Laga Tandang
BACA JUGA: Bhayangkara FC Sumbang Pemain Terbanyak untuk Tim Garuda Muda di Piala Asia U-20
Tak berhenti di situ, para supporter melayangkan ultimatum yang menggetarkan. Dalam 2x24 jam, mereka menuntut jawaban yang jelas dari pemerintah.
Jika dalam dua hari ke depan tidak ada keputusan, gelombang massa yang lebih besar akan bergerak menuju Kantor Gubernur Kaltim.
“Kami tidak butuh janji manis! Kami menuntut kepastian! Ini baru sedikit, kami bisa lebih banyak lagi! Jika tidak ada kejelasan dalam dua hari, kami akan menduduki Kantor Gubernur! Kami akan pastikan suara kami didengar!” teriak salah satu perwakilan supporter menggunakan pengeras suara.
Demonstrasi ini bukan sekadar aksi spontan. Ini adalah puncak dari rasa frustrasi yang sudah menumpuk setelah sekian lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: