272 Warga Samarinda Terjangkit Berbagai Penyakit Pascabanjir

Dinkes Samarinda tidak hanya mendirikan posko kesehatan, tetapi juga mengerahkan tim medis yang bertugas secara mobile. 

Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) dan tenaga medis dari Puskesmas Bengkuring serta Puskesmas Remaja dikerahkan untuk memberikan pelayanan kesehatan langsung ke masyarakat.

BACA JUGA: Perkecil Wilayah Blankspot, 10 Daerah di Berau Ini Dipasang Starlink

BACA JUGA: Puluhan Pengendara Kecewa Jembatan Penghubung Wika dan Balikpapan Baru Ditutup

"Ada yang bertugas secara statis di posko, ada juga yang mobile melalui program Doctor On Call. Kemarin, misalnya, kami melakukan evakuasi pasien yang terkena stroke untuk dipindahkan ke tempat tinggal yang tidak terdampak banjir," ungkap Ismed.

Selain itu, Dinkes telah melakukan survei kesehatan dan menyiapkan obat-obatan untuk mengantisipasi lonjakan kasus penyakit pascabanjir seperti diare, ISPA, dan gangguan pencernaan. 

Kebutuhan khusus seperti popok lansia dan balita juga telah didistribusikan ke warga terdampak.

Ismed memastikan bahwa pihaknya terus memantau situasi kesehatan warga pascabanjir agar tidak terjadi kasus penyakit serius.

BACA JUGA: Tebak-tebakan Hasil Akhir Sidang Pilkada Kukar 2024 di MK

BACA JUGA: Pangkalan Resmi Gas LPG di Balikpapan Kehabisan Stock, Pasca Aturan Baru dari ESDM

“Kami berharap tidak ada kasus leptospirosis seperti yang pernah terjadi di Balikpapan. Namun, kami tetap waspada dan sudah mengambil langkah antisipasi,” katanya.

Ia pun mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan segera melapor ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala penyakit pascabanjir.

"Kami terus melakukan pemantauan dan survei, semoga tidak ada penyakit serius yang muncul setelah banjir ini," tutup Ismed.

Sumber: