Pasutri Tiongkok Berulah, Siksa Karyawan Perusahaan Animasi di Jakarta hingga Keguguran

Pasutri Tiongkok Berulah, Siksa Karyawan Perusahaan Animasi di Jakarta hingga Keguguran

Cherry Lai (CL) dan Ken Lai (KL) pemilik Brandoville Studio yang diduga menyiksa karyawannya.-(Foto/X @cherrylai2020)-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Pasutri warga negara asing (WNA) asal Tiongkok, Cherry Lai (CL) dan Ken Lai (KL) diduga kuat melakukan kekerasan dan eksploitasi terhadap karyawannya. 

Keduanya merupakan pemilik perusahaan animasi Brandoville Studios (BS) yang berkantor di Menteng, Jakarta Pusat.

Kasus ini mencuat setelah viral di media sosial, di mana salah satu korban mengungkapkan pengalamannya yang menyedihkan selama bekerja di perusahaan tersebut.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan tentang dugaan kekerasan yang terjadi di perusahaan tersebut. 

BACA JUGA: Breaking News! 64 Warga Sebulu Dilarikan ke Puskesmas akibat Keracunan Massal

BACA JUGA: Akademisi Unmul Soroti Krisis Dokter Spesialis di Mahulu

"Pemilik perusahaan tersebut adalah WNA yang diduga berasal dari Tiongkok. Perusahaan ini memiliki sekitar 80 karyawan, baik laki-laki maupun perempuan," ujar Firdaus kepada wartawan, dikutip Disway.id, Sabtu (14/9/2024).

Firdaus menjelaskan bahwa perusahaan tersebut bergerak di industri game dan animasi, dan telah beroperasi sejak 2019. Namun, perusahaan itu telah tutup sejak Juli 2024. 

Karyawan di perusahaan tersebut mengalami eksploitasi, dengan jam kerja yang tidak teratur, di mana beberapa karyawan pulang hingga pukul 04.00 WIB.

Dugaan Kekerasan hingga Keguguran

Salah satu korban, yang diinisialkan sebagai C, mengungkapkan kisah tragisnya di media sosial. 

BACA JUGA: Terulang Lagi, 2 Orang Tenggelam di Kolam Bekas Tambang di Kukar, Total Korban di Kaltim Capai 51 Nyawa

BACA JUGA: Wapres Ma’ruf Amin Bahagia Atas Capaian Kinerja Kabinet Indonesia Maju

Ia mengaku mendapat kekerasan fisik dan verbal dari CL. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: