60 Persen Pemilih Masih Inginkan Politik Uang, Bawaslu Mahulu Ungkap Penyebabnya

60 Persen Pemilih Masih Inginkan Politik Uang, Bawaslu Mahulu Ungkap Penyebabnya

Komisioner Bawaslu Mahulu Bidang Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Leonder Awang Ajaat.-(Disway Kaltim/ Iswanto)-

Dengan demikian, para calon bersangkutan bakal berpikir ulang melakukan politik transaksional, karena hasilnya bakal sia-sia.

Lebih lanjut, Bawaslu Mahulu tetap mengapresiasi komitmen dari tiga bakal pasangan calon (Bapaslon) bupati/wakil bupati yang berjanji untuk tidak melakukan praktik politik uang dalam Pilkada 2024. 

BACA JUGA: KPU Ingatkan, Calon Kepala Daerah Tak Lulus Tes Kesehatan Bisa Gugur

BACA JUGA: 3 Bacalon Telah Mendaftar, Bawaslu Mahulu Pastikan Proses Sesuai Aturan

Namun, Awang menegaskan bahwa Bawaslu akan terus mengawasi realisasi dari janji tersebut di lapangan. 

Untuk memperkuat komitmen ini, Bawaslu berencana membuat kesepakatan bersama dengan seluruh Paslon setelah penetapan calon pada 22 September mendatang. 

"Kami berencana untuk membuat komitmen bersama dengan tim dan pasangan calon untuk memastikan tidak ada politik uang,” ungkapnya.

Sebelumnya, tiga pasangan Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Mahulu telah mendaftar ke KPU setempat. 

BACA JUGA: Produksi Beras Nasional Turun, Bulog Berencana Impor 1,2 Juta Ton Sebelum Desember

BACA JUGA: Awang Yacoub: UMKM Lokal Perlu Diberdayakan

Pasangan pertama yakni Novita Bulan dan Artya Fathra Marthin (PRIMA). 

Kemudian Yohanes Avun dan Yohanes Juan Jenau (AVUN-JUAN). 

Serta yang terakhir, pasangan Owena Mayang Shari Belawan dan Stanislaus Liah (MANIS).

Ketua Bawaslu Mahulu, Saaludin memastikan semua tahapan yang diikuti tiga Bacalon tersebut akan diawasi ketat sesuai ketentuan yang berlaku.

BACA JUGA: Avun-Juan: Kami Datang Bawa Segudang Pengalaman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: