Hapus Tato karena Ingin Hijrah

Hapus Tato karena Ingin Hijrah

Salah satu peserta hapus tato. (Andrie/Disway) === Balikpapan, DiswayKaltim.com-ICare, Crathon dan All Bikers menggelar sebuah layanan untuk menghapus tato bagi masyarakat yang ingin hijrah. Bertempat di Pasar Segar Balikpapan, lokasi layanan penghapusan tato ini sudah ramai dikunjungi masyarakat. Tidak hanya dari Balikpapan, melainkan juga dari Kubar dan Kutim. Dibuatnya layanan untuk menghapus tato ini lantaran banyaknya masyarakat yang kesulitan mencari wadah penghapusan tato. Selain itu juga mahalnya biaya yang dikeluarkan bila ingin menghapus tato. Salah satu relawan pelayanan penghapusan tato Yusril mengatakan, kegiatan ini dibuka sejak Jumat (3/1) hingga Ahad (5/1). Sejak dibuka sekitar pukul 10.00 Wita hingga Jumat sore sudah ada sekitar 400 warga yang mendaftarkan diri. "Kami melihat kegelisahan teman-teman bertato dengan zatnya manusia, jadi banyak yang melihat orang bertato itu nakal, brutal, dan kriminal. Jadi dengan adanya kami ini ada solusi bagi mereka menghapus tato," ujarnya, Jumat (3/1) saat sedang melayani masyarakat. Lanjut Yusril, untuk media penghapusan tato sebetulnya tidak mudah ditemukan. Biaya yang cukup mahal menjadi kendala bagi mereka yang ingin benar-benar hijrah. "Biasanya jasa penghapus tato yang menggunakan laser seperti kami ini per sentimeter bisa mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Tapi di kami ini seikhlasnya saja," jelasnya. Dalam metode penghapusan tato ini kendala yang dihadapi ialah usia tato yang lebih dari 10 tahun, kedalaman tato dan tinta tato yang berasal dari Australia. "Mereka ini enggak bisa sekali treatment langsung hilang. Jadi butuh 3-5 kali untuk benar-benar bersih," tambahnya. Salah seorang warga Balikpapan Agus Harianto (35) yang berniat menghapus tato menjelaskan, jika dirinya telah menyesal membuat tato di tubuhnya. Padahal saat ini terdapat tato di tiga bagian tubuh Agus, yakni tangan, kaki dan punggung. "Saya menyesal. Karena saya belajar agama, katanya air wudhu enggak bisa masuk sampai kulit jika bertato. Jadi saya benar-benar mau tobat enggak ada tato lagi," jelasnya. Senada, Rohdia (32) warga Kutai Timur datang ke Balikpapan hanya ingin menghapus tato di bagian punggung dan tangan kiri. Alasan dirinya ingin menghapus lantaran tidak ingin dicap sebagai wanita nakal di lingkungan keluarganya. "Dulu kuliah di Jawa jadi iseng-iseng buat. Tapi sewaktu balik dilihat keluarga kayak anak nakal. Saya juga mau nikah jadi biar enggak dilihat mertua," ujarnya sambil tertawa malu. (bom/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: