Heboh 2 Tewas Akibat Kecubung, Apa Kandungan Tanaman Berjuluk 'The Devil's Breath' ini?

Heboh 2 Tewas Akibat Kecubung, Apa Kandungan Tanaman Berjuluk 'The Devil's Breath' ini?

Tanaman kecubung ini dapat menyebabkan halusinasi terhadap mereka yang mengonsumsinya.-(Foto/Istimewa)-

Dampak Negatif Konsumsi Buah Kecubung

Efek halusinasi dan euforia adalah dampak utama dari konsumsi buah kecubung. Efek ini membuat pengguna merasa pusing berkepanjangan, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran selama berhari-hari. Beberapa pengguna melaporkan tidak sadarkan diri hingga tiga hari setelah mengonsumsi buah kecubung.

Selain itu, kandungan kimia dalam buah kecubung dapat menyebabkan efek pengeringan pada tubuh. Gejala yang sering muncul termasuk kulit kering, pusing, tekanan darah rendah, dan detak jantung yang cepat. Kondisi ini sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan medis segera.

Efek terparah dari konsumsi buah kecubung dalam jumlah besar atau secara terus-menerus adalah menyebabkan keracunan serius hingga kematian. Zat-zat berbahaya dalam kecubung memiliki potensi merusak daya ingat, fungsi otak, dan organ vital lainnya.

BACA JUGA: 15 Juli 2024, Siap-Siap Berpelukan dengan Anak

Kasus di Banjar

Sebanyak 44 warga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, karena mabuk kecubung.

Dua di antaranya tewas, setelah mengoplos kecubung dengan alkohol dan obat-obatan.

Tim Rumah Sakit Sambang Lihum, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan harus menambah ruangan untuk menampung 44 pasien yang mabuk kecubung.

Tim  medis saat ini melakukan terapi 14 hari untuk pasien tak sadarkan diri dan berupaya menghilangkan racun yang ditimbulkan kecubung.

Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel, Kombes Pol Kelana Jaya, menyatakan bahwa sampel buah kecubung telah dikirim ke Surabaya dan tinggal menunggu hasilnya. 

BACA JUGA: Di Mahulu, Tradisi Makan Sirih Kerap Dijadikan Media Pembuka Obrolan

"Sampel buah kecubung telah kami kirim ke Surabaya, tinggal menunggu hasilnya," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya, dilansir dari Antara, Sabtu (13/7/2024).

Ia meminta publik tidak buru-buru berasumsi sebelum hasil pemeriksaan laboratorium keluar. 

"Saat ini kan yang ramai di media sosial semuanya dikaitkan dengan kecubung, padahal kita tidak tahu kondisi setiap korban mengonsumsi apa sebenarnya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: