Masih Berlangsung, Alat Berat Penambangan Batu Bara Ilegal Kembali Diamankan

Masih Berlangsung, Alat Berat Penambangan Batu Bara Ilegal Kembali Diamankan

Tim Patroli gabungan PT Berau Coal dan Polres Berau terus sisir lokasi Ilegal Mining, terbaru berhasil mengamankan 2 alat berat.-istimewa-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Aktivitas tambang batu bara ilegal masih berlangsung, terutama di area konsesi PT Berau Coal. Penindakan juga terus dilakukan.

Patroli Gabungan PT Berau Coal bersama Polres Berau, kembali menemukan dua alat berat yang diduga telah melakukan praktik ilegal mining di Km 24 Jalan Poros Labanan-Kelay. Pihak keamanan PT Berau Coal dan Polres Berau, melihat bekas-bekas penambangan.

Seperti penindakan yang dilakukan sebelumnya, alat-alat berat ini ditemukan pada area-area  dalam hutan, yang telah disembunyikan oleh para penambang ilegal.

Tentunya, agar tidak diketahui oleh pihak aparat. Namun, alat-alat yang disembunyikan tersebut, terlihat jelas dari pemantauan udara  oleh tim gabungan PT Berau Coal dan Polres Berau.

Hingga saat ini, patroli gabungan telah menyita lebih dari 10 unit alat berat dalam beberapa penindakan yang dilakukan, namun aksi yang dilakukan oleh para penambang ilegal ini masih terus berlangsung “kucing-kucingan”.

BACA JUGA : Mendag Curigai Kaos Impor Harga Rp50 Ribu: Nggak Betul Cara Masuknya

Security Manager PT Berau Coal, Punto Prabowo menyampaikan, bahwa Tim Pengamanan PT Berau Coal dan Polres Berau, akan terus melakukan patroli secara rutin ke area konsesi perusahaan, untuk mencegah aksi para penambang ilegal yang masih terus melakukan aksinya.

Lanjutnya, PT Berau Coal akan terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, untuk menindak para pelaku ilegal mining yang berada dalam konsesi mereka.

“Hingga hari ini, kami bersama Polres Berau dalam Tim Patroli Gabungan terus melakukan patroli keamanan di area konsesi perusahaan yang telah ditambang oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Alhamdulillah hari ini Polres Berau dapat menyita dua alat berat eskavator yang digunakan oleh sindikat ini ,” jelas Punto.

Selain itu, Dia juga mendengar keluhan dari masyarakat yang beberapa kali muncul di media sosial, terkait padatnya jalan poros Labanan akibat antrean truk para penambang ilegal ini, yang menggunakan jalan umum untuk melakukan pengangkutan batu bara.

“Kami mendengar keluhan itu dan kami harap penindakan-penindakan yang dilakukan bersama Polres Berau ini dapat membantu masyarakat juga yang terganggu atas maraknya aksi ilegal mining. Jadi, selain kejahatan lingkungan dan menyebabkan kerugian bagi negara, aksi penambang ilegal ini juga menggangu dan membahayakan masyarakat di jalan umum. Kami berharap seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi untuk menyelesaikan permasalahan ini,” pungkas Punto.

BACA JUGA : Bahas Minusnya Kondisi Mahulu, Yohanes Avun Singgung Harga Diri Negara

Sementara, Komandan Patroli Tim Gabungan dari Polres Berau, Iptu Moch. Tohir mengatakan, tim patroli gabungan bisa menemukan barang bukti tersebut, berkat teknologi yang digunakan. Yang mana merupakan hasil dari evaluasi penindakan.

"Berkat kecanggihan teknologi, kita bisa mendeteksi di mana alat-alat tersebut beroperasi” katanya.

Selanjutnya, kepolisian akan memproses hasil temuan di Km 24 Jalan Poros Labanan-Kelay tersebut.

Dirinya berharap aktivitas penambangan ilegal dapat berhenti. “Kami menjalankan dengan petunjuk dan arahan dari pimpinan kami, untuk patroli bersama di area konsesi PT Berau Coal agar penambangan ilegal ini bisa berhenti dan tidak terjadi lagi,” ucapnya.

BACA JUGA : Jatam Desak Pemprov Selesaikan soal Tambang Ilegal yang Mencapai 168 Titik

Atas temuan yang didapatkan oleh tim gabungan ini, Satuan Pengamanan PT Berau Coal dan Polres Berau terus melanjutkan patroli gabungan terhadap aktivitas yang diduga penambangan tanpa izin di area konsesi PT Berau Coal tersebut.

"Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan, dan kerugian bagi negara atas aktivitas yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di area tersebut," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: