BPS Mencatat Inflasi di Berau Masih Cukup Stabil

BPS Mencatat Inflasi di Berau Masih Cukup Stabil

Kepala BPS Berau, Supriyanto.-(Disway Kaltim)-

Dirinya menyebut, sekitar 237 paket komoditas yang dikelompokkan menjadi bahan makanan, pendidikan, kesehatan, perumahan, transportasi, rekreasi dan sebagainya.

Inflasi sendiri bisa disajikan dalam tiga level, yakni year on year (YoY), month on month (MoM) dan year on date (YoD). Adapun secara MoM, inflasi dari bulan ke bulan di Kabupaten Berau cukup bagus.

"Artinya pergerakannya kecil dan tidak terjadi kenaikan atau penurunan secara signifikan. Bahkan, dalam beberapa bulan termasuk rendah jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya," tuturnya.

Pada bulan April, sempat naik karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan Lebaran Idulfitri.

Belanja kebutuhan masyarakat sedang tinggi-tingginya terutama pada kategori makanan, minuman dan tembakau.

“Selanjutnya, Mei dan Juni turun lagi dan paling rendah se-Kaltim, artinya proses pengendalian inflasi atau kestabilan harga di Berau ini sebenarnya sudah cukup bagus,” imbuhnya.

BACA JUGA : DBD Wajib Diwaspadai, Dinkes Berau Ajak Masyarakat Cegah Pertumbuhan Nyamuk Aedes Aegypti

Stabilnya harga itu berbeda dengan tingginya harga, kestabilan harga di setiap kabupaten tentunya berbeda-beda. Seperti halnya untuk standar harga beras di Berau bisa saja berbeda dengan Kabupaten Kutim. 

"Yang dipantau yakni pergerakan harga dari titik waktu tertentu terhadap waktu tertentu. Seperti beras sempat menjadi penyebab inflasi di Berau, karena masih banyak mendatangkan dari luar daerah, termasuk impor dari luar negeri. Bisa saja terkendala distribusi karena proses angkutnya yang panjang. Itu yang membuat perbedaan harga,” ungkapnya.

Sejak Desember tahun 2023, kata Supriyanto, pihaknya telah menggunakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) terhadap 20 komoditas pangan yang datanya berasal dari Diskoperindag Berau. 

"Dengan adanya perhitungan inflasi daerah, pemerintah daerah dapat memantau dan membuat kebijakan terkait dengan pengawalan harga," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: