Dikabarkan Maju Lewat Jalur Independen, Andi Harun: Itu Inisiatif Masyarakat Samarinda

Dikabarkan Maju Lewat Jalur Independen, Andi Harun: Itu Inisiatif Masyarakat Samarinda

Andi Harun saat diwawancara wartawan (Iswanto/Disway Kaltim).--

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Andi Harun dikabarkan bakal maju melalui jalur independen pada kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwali) Samarinda yang digelar bulan November mendatang.

Andi Harun mengaku bahwa, kabar dirinya bakal maju melalui jalur independen bukan atas inisiatif pribadinya, melainkan atas inisiatif dari masyarakat Samarinda.

"Begini, Jalur independen itu bukan inisiatif dari saya, tapi dari masyarakat. Ini murni inisiatif dari masyarakat, dan tentu saya harus menghargai keinginan itu," ucap Andi Harun kepada media ini, Rabu (1/5/2024).

BACA JUGA : Ketua KPU Kaltim Ajak Masyarakat Bersama-sama Sukseskan Pilkada 2024

Andi Harun mengklaim bahwa, inisiatif tersebut juga karena melihat mayoritas masyarakat yang masih menginginkan dirinya untuk tetap memimpin Kota Samarinda di periode lima tahun kedepan.

"Itu dapat dibaca bahwa, mayoritas masyarakat Samarinda menginginkan saya tetap di sini (jadi walikota Samarinda) dan nggak kemana-mana. Sehingga masyarakat dengan inisiatifnya sendiri, dengan biaya mereka sendiri untuk mengumpulkan KTP sebagai syarat untuk maju melalui jalur independen," ujar Andi Harun.

Dari proses yang telah berjalan itu, Andi Harun menyebutkan bahwa sekitar 60 ribu KTP yang telah terkumpul.

Namun demikian, dirinya tetap bersabar dan terus mengikuti perkembangan dinamika politik di masyarakat.

BACA JUGA : Ketua KPU RI Bangga, Masyarakat Kaltim Antusias Menyambut Pilkada Serentak 2024

"Berjalan secara alami saja, saya juga menunggu perkembangan dinamika politik kedepan. Bersabar saja mengikuti prosesnya dan tidak perlu gerasa gerusu," ucap Andi Harun.

Politikus Partai Gerindra ini juga mengatakan bahwa saat ini dirinya terus membangun komunikasi politik dengan beberapa Partai politik di Kaltim.

Diakuinya bahwa, untuk ikut berkontestasi dalam Pilkada memang tidak mudah, diperlukan pertimbangan yang matang.

Seperti dukungan dari partai politik (Parpol), kemudian juga kecukupan sumber daya logistik.

"Karena untuk maju Pilkada itu kan tidak muda, apakah saya mendapat dukungan Parpol?. Kemudian sumber daya logistik yang cukup, itu juga saya harus ukur. Belum lagi saya harus mendiskusikan dengan keluarga. Saya termasuk politisi yang tidak mau gegabah dalam berpolitik, karena konsekuensinya banyak. Ada konsekuensi terhadap keluarga, konsekuensi terhadap pembiayaan, Termasuk dukungan dari Parpol," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: