Cuaca Ekstrim Jadi Biang Kerok Hilangnya Ubur-ubur di Danau Pulau Kakaban

Cuaca Ekstrim Jadi Biang Kerok Hilangnya Ubur-ubur di Danau Pulau Kakaban

Pengambilan sampel kedua di Pulau Kakaban beberapa waktu lalu-istimewa-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Fenomena hilangnya ubur-ubur di Pulau Kakaban, Kecamatan Maratua ternyata disebabkan oleh cuaca panas ekstrim yang terjadi beberapa waktu lalu.

Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Bina Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Berau, Samsiah Nawir pada Rabu (17/4/2024).

Sebagai informasi, Berau pernah dinobatkan sebagai kabupaten dengan suhu terpanas nomor dua di tingkat kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

BACA JUGA : Bakti Sosial Berau Coal bersama PMI

"Jadi suhu panas itu berdampak ke perairan di Pulau Kakaban, terutama keberadaan ubur-ubur," ungkapnya.

Samsiah menjelaskan, penanganan ubur-ubur masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Berau.

 

 

Dari hasil penelitian yang dilakukan beberapa waktu lalu, ubur-ubur di Pulau Kakaban sementara bermigrasi ke perairan yang lebih dingin.

"Memang Berau ini sempat dinobatkan sebagai kabupaten dengan suhu terpanas nomor dua di Kaltim. Jadi, suhu panas berdampak ke perairan di Pulau Kakaban," jelasnya.

"Sedangkan, ubur-ubur itu hanya bisa hidup di suhu 32 derajat celcius," tambahnya.

BACA JUGA : Pasca Lebaran Harga Pangan di Balikpapan Masih Melambung Tinggi, Masyarakat Diimbau Tidak Panic Buying

Hingga saat ini, pihaknya masih menutup akses tempat wisata tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak ada gangguan dari aktivitas manusia, sehingga diharapkan kondisi perairan dapat kembali normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: