Pengamat: Banyak Figur Kalah Sebelum Bertanding di Pilkada Kaltim 2024

Pengamat: Banyak Figur Kalah Sebelum Bertanding di Pilkada Kaltim 2024

Pengamat Politik Kaltim, Budiman, S.IP, M.Si-(Istimewa)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Suhu politik menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim) sudah mulai menghangat. Apalagi Pemilu 2024 sudah rampung digelar.

Para elit politik mulai membicarakan tentang bagaimana proses Pilkada Kaltim 2024. Memperkuat barisan partai-partai politik, hingga menentukan figur yang bakal didorong untuk mengikuti kontestasi Pilgub yang dilaksanakan pada bulan November mendatang.

Selama ini, beberapa nama memang sudah mulai muncul di media massa. Walaupun sebetulnya belum ditetapkan di internal partai.

Pengamat Politik Kaltim, Budiman menilai, sebenarnya banyak sekali figur pemimpin di Kaltim yang memiliki potensi untuk menjadi calon gubernur Kaltim. 

Hanya saja, beberapa tokoh yang ada, kelihatannya belum ada yang berani menantang Isran Noor (Gubernur Kaltim periode 2018-2023).

Budiman menilai, para tokoh politik Kaltim saat ini masih banyak yang memilih bertahan di posisi masing-masing.

"Banyak pemimpin di Kaltim yang memilih bertahan di posisinya. Seperti Andi Harun, dia masih nyaman di Kota Samarinda, apalagi dengan konsep memajukan Kota Samarinda. Balikpapan juga demikian, Paser dan Kukar juga demikian, semua punya potensi," kata Budiman kepada media ini, Senin (25/3/2024).

Namun demikian, Budiman mencermati fenomena menarik, yakni sebagian tokoh politik justru menargetkan posisi 'kosong dua' atau wakilnya Isran Noor.

"Saya melihat banyak calon pemimpin di Kaltim ini kalah duluan sebelum bertanding. Banyak fenomena figur yang ada, tokoh yang ada, orientasinya hanya mau jadi kosong duanya Pak Isran," ujarnya.

Dosen Fisip Unmul ini berpendapat, fenomena tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh situasi Pemilihan legislatif (Pileg) yang telah dilaksanakan pada bulan Februari lalu. Terutama terkait adanya praktik money politik (politik uang) yang semakin brutal.

Jika berkaca dari Pileg tersebut maka, figur yang bersangkutan harus bisa mengumpulkan modal puluhan miliar bahkan ratusan miliar rupiah untuk memenangkan kontestasi Pilgub Kaltim. 

"Bagi yang tidak punya modal dengan melihat situasi Pileg kemarin maka, dia akan mundur dengan sendirinya. Sehingga rasional cara berpikirnya, kalau mereka hanya berburu kosong dua saja," tuturnya.

 

Ada Representasi Pemerintah Pusat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: