Ramadan Mencekam, Remaja Tawuran Gunakan Sajam, Untung Sudah Ditangkap Polisi

Ramadan Mencekam, Remaja Tawuran Gunakan Sajam, Untung Sudah Ditangkap Polisi

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli menunjukkan barang bukti berupa celurit -istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Sekelompok remaja yang tengah tawuran di Jalan KH Samanhudi hingga viral di media sosial, akhirnya berhasil ditangkap polisi. Polisi menahan dua remaja yang terlibat dalam video tersebut. 

Dalam video tersebut terlihat sekelompok remaja melakukan penyerangan ke dalam sebuah gang sambil membawa senjata tajam (Sajam) jenis celurit. Dalam video tersebut juga tampak sekitar belasan remaja lain berjalan masuk ke dalam Gang Dirgantara.

Tim Reserse Polsek Samarinda Kota kemudian bergerak cepat melakukan penyelidikan. Hasilnya polisi berhasil mengamankan dua remaja dengan usia sekitar 14 tahun pada Rabu (20/3/2024) malam. Polisi menyebut, untuk pemicu terjadinya penyerangan ini karena hal sepele. Yaitu berselisih paham antar dua kelompok remaja.

BACA JUGA:SMA N 9 Samarinda Dilahap Api Saat Jam Buka Puasa

"Permasalahannya itu antar kelompok pemuda. Saat sedang bermain di bekas Bandara Temindung Samarinda, mereka selisih paham. Sehingga terjadi penyerangan ke Jalan KH Samanhudi Gang Dirgantara, bahkan ada yang membawa Sajam," ungkap Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli kepada wartawan, Kamis (21/3/2024).

Kedua remaja tersebut dijerat dengan UU Darurat pasal 2 ayat 1 No.12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman maksimal 11 tahun penjara.

"Untuk penyelidikan tetap menggunakan sistem peradilan anak yakni UU Nomor 11 Tahun 2012, yang tetap kami pedomani mekanismenya," terang Ary Fadli.

BACA JUGA:Kronologis Jenazah di Apotek Kimia Farma Telah Terungkap, Begini Penjelasan Kapolresta Samarinda

Kapolresta Samarinda menghimbau kepada seluruh orang tua agar dapat meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka, sehingga kejadian ini tidak terulang kembali. Apalagi saat ini masih bulan Ramadan.

"Kejadian ini juga sebagai peringatan kepada seluruh orang tua, agar bisa lebih maksimal lagi mengawasi anak-anak, kita tidak ingin kejadian ini terulang lagi," tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: