Selama 2 Pekan Operasi Zebra Mahakam 2025, Polresta Samarinda Keluarkan 403 Tilang
Sosialisasi tertib berlalu lintas dilakukan jajaran Satlantas Polresta Samarinda.-Mayang Sari/ Nomorsatukaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Operasi Zebra Mahakam 2025 yang berlangsung sejak 17 November hingga 30 November 2025 resmi berakhir.
Selama 2 pekan itu, jajaran Satlantas Polresta Samarinda melakukan pengawasan ketat di sejumlah ruas rawan pelanggaran.
Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol La Ode Prasetyo Fuad menjelaskan, bahwa Operasi Zebra tahun ini membawa hasil positif, terutama dari sisi penurunan angka kecelakaan.
Data menunjukkan ada 4 kejadian kecelakaan yang tercatat selama operasi berlangsung. "Dibandingkan tahun lalu, angka kecelakaan tahun ini menurun. Tahun lalu ada 7 kecelakaan, tahun ini hanya 4 kejadian," ungkap La Ode, Senin, 1 Desember 2025.
BACA JUGA: Sepekan Operasi Zebra Mahakam 2025, Polda Kaltim Catat Penurunan Angka Kecelakaan dan Tilang
Menurutnya, keberhasilan ini tidak hanya ditopang oleh kegiatan penindakan, tetapi juga oleh kombinasi sosialisasi, edukasi keselamatan, serta upaya preventif yang dilakukan setiap hari di lapangan.
Selama pelaksanaan operasi, Polresta Samarinda mencatat 403 pelanggar dikenakan tilang, sedangkan 910 pengendara diberikan teguran.
Pelanggaran paling banyak ditemukan adalah pengendara yang tidak menggunakan helm SNI, melawan arus, dan tidak memakai sabuk keselamatan.
"Kami imbau agar masyarakat Samarinda tertib dan patuh lalu lintas, khususnya dalam penggunaan helm, karena helm sangat membantu mengurangi fatalitas jika terjadi kecelakaan," jelasnya.
BACA JUGA: Hari Pertama Operasi Zebra di Samarinda, 8 Kendaraan Terjaring Razia
Selain penindakan, kegiatan preemtif juga menjadi fokus Satlantas. Tercatat 8.591 warga mengikuti penyuluhan (penluh) yang dilakukan di sekolah, pusat keramaian, hingga komunitas masyarakat.
Kemudian, ada 6.033 materi imbauan keselamatan yang disebarkan atau dipasang di berbagai titik strategis selama operasi berlangsung.
La Ode menambahkan, pelanggaran oleh pelajar di bawah umur juga masih ditemukan selama operasi. Ia menegaskan bahwa keselamatan pelajar harus menjadi prioritas, terutama bagi yang belum memiliki SIM.
"Kami mengimbau kepada para pelajar yang belum cukup umur agar tidak mengendarai sepeda motor sebelum memiliki SIM. Kalau rumahnya jauh, bisa mencari alternatif lain seperti menggunakan transportasi online atau diantar orangtua," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
