Kawal Pemilu 2024, Dinkes Balikpapan Terjunkan Tim Medis Di TPS

Kawal Pemilu 2024, Dinkes Balikpapan Terjunkan Tim Medis Di TPS

Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan dr Andi Sri Juliarty.-Adhi/Disway-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan turut berperan mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.  Kepala Dinkes Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty menjelaskan akan menyediakan tenaga hingga kebutuhan medis selama pelaksanaan pemilu 2024. 

"Nanti ketika pelaksanaan, kami dari Dinkes menerjunkan tim medis dengan pelayanan bersifat statis untuk mengawal Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah masing-masing," kata Kepala Dinkes dr Andi Sri Juliarty di Balikpapan, Selasa 13 Februari 2024. 

Menurut informasinya, TPS di Balikpapan berjumlah 2.027. Terbagi di 34 Kelurahan, dimana masing-masing ada 7 di Balikpapan Selatan yang memiliki 458 TPS., 5 di Balikpapan Kota dengan 233 TPS, dan 6 Balikpapan Barat dengan 263 TPS.

Selanjutnya, ada 6 Kelurahan di Balikpapan Tengah dengan 315 TPS, 6 Balikpapan Utara dengan 490 TPS, dan ada 4 kelurahan di Balikpapan Timur dengan 288 TPS.

"Mengingat jumlah TPS cukup banyak, dan Puskesmas hanya ada 27, jadi sistemnya nanti 1 puskesmas bertanggung jawab untuk semua TPS yang ada di wilayahnya masing-masing atau yang terdekat," jelas Dio sapaannya.

Lebih lanjut disampaikannya, Dinkes Balikpapan juga mengerahkan tim Public Safety Center (PSC) 119 untuk mobil ambulans keliling, sebagai pelayanan medis mobile atau pelayanan yang bersifat dinamis.

Menurutnya, peran Dinkes Balikpapan dalam Pemilu tak hanya itu, sebelumnya dari Dinkes juga turut serta untuk  memastikan kesehatan seluruh tim petugas yang akan bertugas di TPS.

Dr Dio menjelaskan, nantinya akan dilakukan pemeriksaan fisik kepada seluruh tim petugas yang bekerja di TPS masing-masing. Mulai dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), tim Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga TNI dan Polri.

"Setelah pemeriksaan fisik, tim petugas diarahkan untuk menjalani tes laboratorium. Deteksi dini ini untuk mencegah adanya risiko penyakit akibat hipertensi, diabetes dan lain sebagainya," sebutnya.

Nantinya, sambung dr Dio, melalui hasil tes laboratorium tersebut, bila ditemukan ada yang menderita penyakit, akan langsung diberikan obat.

"Kami harap obat-nya diminum secara rutin, dan juga melakukan kontrol rutin menggunakan fasilitas berupa Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS)," tandasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: