Ganjar Sebut Semua Indikator Pertahanan RI Turun, ini Jawaban Prabowo
Prabowo Subianto (kiri) mendengar pernyataan Ganjar Pranowo (kanan) dalam Debat Capres ketiga, pada Minggu (7/1/2024) malam.-(Tangkapan layar/ Youtube KPU)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengungkap data-data pertahanan Indonesia dalam Depat Capres Pemilu 2024 jilid ketiga yang berlangsung pada Minggu (7/1/2024) malam.
Dalam kesempatan bertanya kepada Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto disuguhi data-data pertahanan RI yang dirilis lembaga asing oleh Ganjar Pranowo.
Ganjar mempersilahkan Prabowo untuk meminta bantuan stafnya jika perlu bantuan untuk menjawab pertanyaannya.
"Pak, Global Peace Index kita menurut sumber Institute for Economic and Peace kita turun Pak, kalau mau di-close up boleh, silakan. Saya bawakan ini (data) dari rumah, mari kita bicara data yang benar," kata Ganjar kepada Prabowo dalam debat yang digelar KPU tersebut.
Selain itu, Global Militerizations Index RI berdasarkan rilis International Center for Conflict Studies, menurut Ganjar juga turun.
Ganjar menambahkan, kapabilitas militer RI berdasarkan data Lowy Institute Asia Power Index, juga turun.
"Proporsi anggaran kita, sumbernya dari IISS Militery Balance Plus, turun," lanjut Ganjar mencecar Prabowo yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
"Saya mau bertanya kepada Bapak, termasuk kemudian capaian MEF (Minimum Essential Force) kita hanya 65,49 dari target 79 persen. Mengapa terjadi penurunan?" tegas Ganjar mengakhiri pertanyaannya.
Prabowo tak membantah data-data Ganjar tersebut. Menurutnya, semua program pertahanan yang disusun selama 4 tahun harus direvisi karena pandemi Covid-19.
"Jadi Pak Ganjar, saya sudah buat rencana, tetapi yang menentukan termasuk Menteri Keuangan. Dan masalah yang kita hadapi, tolong ya, saya memang sudah menjadi Menteri Pertahanan 4 tahun, tetapi kita diganggu oleh Covid 2 tahun," kata Prabowo membuka pembelaannya.
Prabowo menyebut, dalam kurun 2 tahun pandemi, pemerintah harus melakukan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
"Jadi banyak anggaran pertahanan kita, tidak disetujui oleh Menteri Keuangan. Jadi sebagai seorang menteri, sebagai seorang team player, saya harus loyal. Jadi saya tidak banyak bicara di depan umum," ucap Prabowo.
Prabowo kemudian mengingatkan strategi pertahanan yang pernah digunakan oleh Bung Karno selama masa revolusi.
"Tapi data-data yang bapak ungkapkan masalah pesawat bekas ya. Saya ingatkan, Bung Karno waktu menghadapi Irian Barat. Seluruh alatnya bekas, Pak Ganjar. Bung Karno seluruh pesawat terbang, kapal selam, cruiser, distroyer, semuanya bekas. Jadi, kita masih pakai banyak sampai sekarang," bebernya.
"Jadi banyak data Bapak, mungkin niat bapak baik. Tapi staf Bapak keliru memberi masukan. Jadi dalam alat perang, saya katakan, bukan baru dan bekas. Tapi usianya, kalau pesawat, fying hours," imbuhnya.
Menurut Prabowo, dirinya tentu menginginkan yang terbaik untuk TNI. Namun, adakalanya harus tetap kompromi dengan keadaan, seperti pandemi Covid-19, krisis Ukraina yang memicu krisis pangan dan kenaikan harga BBM juga menjadi pertimbangan untuk merevisi anggaran pertahanan.
Kemudian, Ganjar mendapat kesempatan untuk menanggapi jawaban Prabowo dalam durasi 1 menit.
Menurut Ganjar, paparan Prabowo sama sekali tidak menjawab pertanyaannya. Ganjar berharap data-data pertahanan yang ia ungkapkan dibantah oleh Prabowo.
"Saya tidak pernah berbicara pesawat bekas dalam pertanyaan saya. Minimal saya bertanya, tadi kalau bapak mendengarkan, capaian MEF kita hanya 65,49 persen dari target 79 persen, dan ini mengkhawatirkan karena akhir tahun ini sudah harus selesai, bapak juga tidak menjawab,"kata mantan Gubernur Jawa Tengah.
Atas jawaban Prabowo, Ganjar jadi ragu terhadap kinerja Prabowo selama menjadi Menteri Pertahanan Indonesia.
"Sungguh-sungguh saya meragukan itu, karena data ini kemudian bapak tidak mampu membantahnya," ucap Ganjar.
Bahkan Ganjar menantang staf Menteri Pertahanan naik ke atas panggung untuk membantu Prabowo membantah data-datanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: