Waspada Gejala Baru Covid-19, Varian JN.1 Mulai Menyebar Luas
Waspada Gejala Baru Covid-19-istimewa-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Varian JN.1 Covid-19, yang kini tengah mencemaskan sejumlah negara dengan penyebaran yang cukup signifikan, menunjukkan karakteristik unik dengan munculnya dua gejala baru yang patut diwaspadai, yaitu kesulitan tidur dan gangguan kecemasan.
Penting untuk mencatat bahwa informasi ini disampaikan seiring dengan gejala yang sudah dikenal sebelumnya pada kasus Covid-19, seperti pilek, batuk, sakit kepala, dan kelelahan.
Dalam laporan resmi dari Inggris, tercatat peningkatan prevalensi SARS-CoV-2 dua minggu sebelum 13 Desember 2023.
Data ini menggambarkan bahwa gejala Covid-19 yang paling umum melibatkan pilek (31,1%), batuk (22,9%), sakit kepala (20,1%), kelelahan (19,6%), nyeri otot (15,8%), sakit tenggorokan (13,2%), kesulitan tidur (10,8%), dan kecemasan (10,5%).
Situasi ini menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap perkembangan varian baru, sekaligus mengingatkan bahwa pemahaman terhadap gejala-gejala yang muncul terus berkembang sesuai dengan evolusi virus.
Upaya bersama dalam memahami dan menanggapi gejala-gejala ini menjadi kunci untuk menghadapi tantangan kesehatan global yang terus berubah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah mengeluarkan peringatan terkait perkembangan varian JN.1 yang menyebar pesat di Inggris, Amerika Serikat, Islandia, Portugal, dan Spanyol.
Para ahli juga mencatat penyebaran yang cepat di Prancis, Tiongkok, dan India.
Adapun gejala khas varian JN.1 Covid-19 melibatkan pilek, batuk, sakit kepala, kelemahan atau kelelahan, sakit otot, sakit tenggorokan, kesulitan tidur, dan rasa khawatir atau cemas.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap gejala ini dan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dengan adanya penyebaran varian baru, kewaspadaan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi kunci dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan kerjasama untuk mengatasi tantangan kesehatan global ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: