Anggota DPRD Paser Dituding Tunggangi Aksi Blokade Jalan oleh Warga Batu Kajang
![Anggota DPRD Paser Dituding Tunggangi Aksi Blokade Jalan oleh Warga Batu Kajang](https://nomorsatukaltim.disway.id/upload/ec4a17c27336256cf71d0b6162739360.jpg)
Plang larangan untuk aktivitas hauling batu bara di jalan negara Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang.-(Disway/ Awal)-
PASER, NOMORSATUKALTIM - Anggota DPRD Paser disebut tunggangi aksi blokade jalan untuk hauling batu bara oleh warga Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimatan Timur (Kaltim).
Hal itu mengemuka saat hearing atau rapat dengar pendapat (RDP) antara para sopir truk batu bara dengan DPRD Paser, menyikapi aksi menolak hauling, pada Rabu (3/1/2024).
Salah seorang perwakilan Persatuan Sopir (PS) truk roda 6 lintas Kaltim-Kalsel, Bambang Sis mengatakan, ada Anggota DPRD Paser di lokasi, saat aksi pencegatan oleh warga Batu Kajang berlangsung.
Bambang menduga, aksi yang dilakukan warga Batu Kajang kental dengan unsur politik.
"Apakah momentum kali ini berkaitan dengan pemilu atau sebagainya, saya kurang mengerti," ucap Bambang dalam hearing di ruang Bappekat DPRD Paser.
Ia menyebut, anggota DPRD Paser yang berada di lokasi saat itu, juga tercatat sebagai calon legislatif (caleg) untuk periode 2024-2029, dari daerah pemilihan (Dapil) 2. Yakni mencakup Kecamatan Muara Komam, Muara Samu, Batu Sopang dan Kuaro.
"Bahkan yang menyetop ini calon anggota legislatif dan saat ini masih duduk. Enggak perlu saya bercerita banyak. Nyatanya fakta di lapangan dan banyak (berseliweran gambar) di media. Momennya kemarin itu seakan-akan dipolitisasi," sambungnya.
Dengan adanya anggota DPRD di lokasi pencegatan, dikatakannya semakin memperkeruh keadaan.
"Kita mensinyalir ada dugaan itu, bahwa ibu-ibu dewan itu ada di tempat kejadian. Pemikiran sederhananya saja you (kamu, Red) ngapain di situ," geram Bambang.
Masih dalam rapat dengar pendapat itu, dirinya meminta Ketua DPRD Paser dapat memberi tahu anggotanya, khususnya dari Dapil 2.
"Mohon maaf saya bukan menyuruh, tapi meminta bapak sebagai ketua DPRD mengingatkan anggotanya," pinta Bambang.
Bambang menyatakan cukup kecewa, karena dalam hearing itu tak ada satupun dari 6 anggota DPRD di Dapil 2 yang hadir.
Padahal, RDP ini merupakan kesempatan para sopir angkut mengadu atau curhat mengenai permasalahan yang sudah berlangsung 10 hari terakhir.
"Mereka yang menggerakkan, mereka yang membawa. Dan setelah terjadi seperti ini, mereka enggak ada. Terus kami mengadu ke mana, kalau bukan dari (anggota DPRD) dari dapil kami sendiri. Kita juga ini warganya, berilah solusi yang baik bukan hanya datang, membuat ribut dan hilang," keluhnya.
Para sopir menginginkan saat hearing ulang yang dijadwalkan pekan depan, anggota DPRD dari Dapil 2 menyempatkan hadir dalam RDP.
"Mereka harus ikut hadir karena kami juga ini warganya dan bersama-sama mencari solusi," harap Bambang.
Sementara Ketua DPRD Paser, Hendra Wahyudi menerangkan, absennya anggota DPRD Paser dari Dapil 2 dalam hearing dengan sopir truk batu bara, karena RDP bersifat dadakan, di luar agenda yang telah disusun.
"Ketidakhadiran mereka ini saya pikir karena hearing ini mendadak dan di luar jadwal Banmus (Badan Musyawarah). Mungkin saja teman-teman yang tidak hadir khususnya dari dapil 2 tidak sempat hadir," terang Hendra.
Pada agenda hearing lanjutan yang dijadwalkan pada Senin (8/1/2024) nanti, ia memastikan, anggota DPRD dari dapil 2 dapat hadir.
"Kami harus pastikan mereka hadir karena ini konstituen dan wilayahnya. Masa sebagai perwakilan masyarakat sana tidak bisa hadir. Nanti melalui fraksi kami akan meminta untuk bisa hadir semua, khususnya dari Dapil 2," tutup Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: