Jepang Kaji Proyek Kereta Api Balikpapan-IKN Nusantara

Jepang Kaji Proyek Kereta Api Balikpapan-IKN Nusantara

Ilustrasi - Penumpang berjalan menuju kereta LRT rute Velodrome-Pegangsaan Dua di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Sabtu (28/8/2021).-(Antara)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Badan Kerja Sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/ JICA) tertarik membangun sistem perkeretaapian di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR), Basuki Hadimuljono menyatakan, saat ini JICA sedang mengkaji proyek jalur kereta api dari Kota Balikpapan menuju IKN.

"Sekarang sedang dikaji pembangunan jalur kereta api dari Balikpapan maupun di kawasan IKN sendiri,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono ditemui di Tokyo, Jumat (10/11/2023). Demikian dikutip Antara.

Bahkan, kata Basuki, Presiden JICA secara langsung datang ke Jakarta menemui dirinya untuk membahas proyek tersebut.

Pertemuan yang diramu dalam jamuan makan siang di Jakarta dua pekan lalu itu juga dihadiri Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

“Presiden JICA datang ke Jakarta, saya dan Menteri Perhubungan makan siang bersama untuk membicarakan itu,” kata Basuki.

Pun demikian, kata Basuki, belum ada kepastian Jepang  akan menggarap proyek tersebut.

Sementara itu, Kepala Otorita IKN sudah menandatangani nota kesepahaman bersama Jepang terkait pengembangan tiga daerah potensial di Balikpapan, Samarinda dan IKN Nusantara.

“Kemarin Menteri Pertanahan Infrastruktur dan Transportasi  Jepang juga mengatakan akan menyelesaikan pengkajian pengembangan daerah ini,” kata dia.

Untuk diketahui, ada empat proyek kereta api yang bakal dibangun di kawasan IKN pada 2025-2029.

Rinciannya, kereta api bandara, kereta perkotaan di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), kereta perkotaan di dalam Kalimantan dan kereta intercity.

Kereta perkotaan Balikpapan-KIPP direncanakan sepanjang 143,33 kilometer dengan waktu tempuh 88 menit.

Detailnya, jaringan sepanjang 125,73 kilometer berada di permukaan tanah, sementara 14,6 kilometer melayang (elevated), dan tiga kilometer di bawah tanah.

Kereta itu diproyeksi mampu menampung mobilisasi 4,5 juta penumpang pada tahun 2040.

Adapun KA Bandara akan menghubungkan Bandara Internasional Sepinggan dengan KIPP. Pemerintah menyiapkan dua alternatif rute (trase).

Pertama, merunut pada kajian 2021, jalur sepanjang 65,5 kilometer dengan waktu tempuh 29,8 menit yang melintasi empat stasiun. Rinciannya, 55,7 kilometer di permukaan tanah, 6,8 kilometer melayang dan tiga kilometer bawah tanah.

Pada 2030, penumpang KA Bandara tersebut diperkirakan mencapai 3,6 juta orang per tahun.

Trase kedua, jalur dibangun sepanjang 44,91 kilometer dengan melintasi tiga stasiun dengan jarak tempuh lebih pendek karena mengikuti right of way (ROW) jalan tol ruas Balikpapan-KIPP.

Kereta itu pada 2030 diperkirakan mampu melayani mobilisasi 2,5 juta penumpang per tahun. (*)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara