Siap-siap, Ada Latihan Fisik di Manasik Haji 2024
Ilustrasi - Manasik haji diajarkan pada siswa sekolah.-(Antara)-
NOMORSATUKALTIM – Kementerian Agama (Kemenag) akan memberikan latihan fisik untuk Jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun 2024 mendatang.
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah pada Kemenag RI, Arsyad Hidayat mengatakan bahwa ibadah haji adalah ibadah fisik.
Karena itu, jemaah haji juga perlu mempersiapkan kemampuan fisik saat akan menjalani ibadah haji.
Dikatakan Arsyad, selama ini manasik haji Indonesia hanya berorientasi pada hafalan doa dan bacaan semata.
“Orientasi manasik kita selama ini lebih ke bacaan dan hafalan doa. Kita coba perkenalkan manasik juga latihan fisik. Sebelum bermanasik, jenaah diminta jalan kaki dulu,” ujar Arsyad Hidayat, dikutip dari laman Kemenag RI, Selasa (7/11/2023).
“Haji adalah ibadah fisik, bukan ibadah bacaan (semata),” tandas Arsyad.
Tahun ini, isu kesehatan jemaah menjadi salah satu perhatian Kemenag RI dalam melakukan persiapan operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.
Menurut Arsyad, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) telah menggelar pembahasan yang secara khusus mengkaji syarat istitha’ah kesehatan jemaah haji.
Istitha'ah adalah istilah dalam agama Islam yang merujuk pada kondisi atau kemampuan seseorang untuk melaksanakan ibadah haji ke Baitullah di Mekah, Saudi Arabia.
Hasil dari pembahasan tersebut, kata Arsad Hidayat, telah menghasilkan sembilan rekomendasi dan itu menitikberatkan kepada penguatan istithaah kesehatan jemaah haji.
Salah satu rekomendasi itu adalah Kementerian Kesehatan agar menerapkan istitha’ah kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji atau perubahannya.
Kementerian Kesehatan juga agar melakukan pemeriksaan lain yang meliputi kesehatan jiwa, kognitif, dan kesehatan activity daily living (ADL).
“Kementerian Kesehatan juga direkomendasikan menyempurnakan aplikasi Siskohatkes untuk penetapan istithaah kesehatan Jemaah Haji,” tutur Arsad.
Dikatakan Arsad, istithaah kesehatan akan menjadi perhatian bersama, pemerintah, jemaah, dan juga masyarakat.
Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan secara berjenjang akan memberikan edukasi dan sosialisasi tentang istitha'ah kesehatan haji kepada jemaah haji melalui penyuluhan kesehatan serta bimbingan manasik haji dan melibatkan peran serta masyarakat/KBIHU dan Ormas Islam.
Kementerian Agama Kabupaten/Kota juga diminta membentuk tim bersama yang terdiri dari unsur Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan unsur terkait lainnya untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada jemaah haji terkait istitha'ah kesehatan.
“Materi istitha'ah kesehatan dan fikih haji lansia juga akan dimasukkan dalam buku panduan bimbingan manasik haji Kementerian Agama. Sehingga, jemaah haji bisa mendapatkan pemahaman lebih komprehensif,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: