Puluhan Orang Dikabarkan Meninggal Kelaparan, Bupati Yahukimo: Itu Karena Penyakit
Bantuan bahan makanan untuk masyarakat Papua yang kini sedang krisis bahan pangan.-(Disway/ Istimewa)-
Menurut Yahuli, tim Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo di lapangan menyebut penyebab kematian massal di Distrik Amuma itu bukan karena kelaparan.
"Tidak ada bencana kelaparan yang menyebabkan kematian massal pada Rabu, 25 Oktober 2023," ujar Didimus Yahuli dalam siaran resminya, akhir pekan ini.
Yahuli tak menyangkal jika dalam rentang Oktober 2023, ada kematian massal di Distrik Amuna yang menyentuh angka 22 orang. Terdiri dari 11 dewasa termasuk 4 lansia, serta 11 anak-anak.
Namun Yahuli menegaskan bahwa kematian massal bukan karena kelaparan, tapi dilatarbelakangi penyebab lain. Di antaranya malaria dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Kami memastikan bahwa angka kematian di Distrik Amuma dilatarbelakangi dari banyak keluhan, seperti malaria dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)," ucap Yahuli.
Namun sisi lain, Yahuli tidak membantah jika saat ini warga Distrik Amuma sedang kekurangan bahan pangan sebagai dampak cuaca ekstrem.
Pemkab Yahukimo, kata Yahuli, telah mengirimkan beras untuk membantu warganya yang kesulitan pangan.
"Dan sebagai upaya penanganan awal pemerintah daerah telah mengirimkan beras dan akan menyusul bantuan bahan pokok hingga obat-obatan," tambahnya.
Yahuli berharap situasi dan kondisi di Amuma saat ini dapat disampaikan dengan baik sesuai kondisi yang sebenarnya.
"Sehingga tidak berbuntut pada penyampaian informasi yang tidak sesuai dan menyebabkan reaksi berlebihan," ujarnya.
Saat ini, Pemkab Yahukimo juga telah menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy guna membahas sejumlah persoalan di Yahukimo.
Di antaranya, bencana yang terjadi di Distrik Anggruk dan Distrik Panggema, serta tentang situasi di Distrik Amuma.
Sementara itu, berbeda dengan bantahan Bupati Yahukimo, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut memang terjadi bencana kelaparan.
Pemerintah sudah bersiap mengirimkan bantuan pangan ke masyarakat terdampak bencana kelaparan di Distrik Amuma, Yahukimo, Papua Pengunungan.
BNPB mengatakan, selain kelaparan, bencana kekeringan dan tanah longsor juga mengancam 12 perkampungan di wilayah terpencil ujung timur provinsi Indonesia tersebut.
Status darurat bencana telah diberlakukan sampai 1 November 2023 mendatang.
Ketua BNPB Letnan Jenderal (Letjen) Suharyanto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian terkait bersama pemda untuk penanganan bencana longsor dan kelaparan di Yahukimo.
"Dan pemerintah daerah sudah mengeluarkan status darurat bencana dan menugaskan BNPB untuk segera melakukan percepatan pengiriman bantuan ke sana,” ucap Suharyanto.
BNPB sudah menyiapkan 20 ton beras berkualitas baik untuk segera diterbangkan ke Distrik Amuma.
Selain itu, karena situasi masyarakat di wilayah kebencanaan tersebut membutuhkan asupan siap makan, BNPB juga mengalokasikan paket bantuan sebanyak 10 ribu makanan siap santap, serta 10 ribu panganan pendukung berupa biskuit protein.
Dari catatan BNPB tentang dua situasi kebencanaan di Yahukimo, Suharyanto menerangkan, bencana alam berupa tanah longsor membuat sedikitnya 100 rumah mengalami rusak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id