Kenali Istilah Delusi Investor Muda, Korban Tipu Daya Influencer Investasi Trading

Kenali Istilah Delusi Investor Muda, Korban Tipu Daya Influencer Investasi Trading

Hasan Askari. -ss/youtube@hasanaskari-

nomorsatukaltim – Waspada dengan tipu daya influencer investasi trading yang menyasar anak muda dengan iming-iming mendapat cuan secara cepat. Nah, dalam dunia psikologi, tipu-tipu investasi itu disebut sebagai delusi investor muda.

Istilah delusi investor muda itu disampaikan Psikolog Hasan Askari. Melalui akun youtubenya, Hasan menyebut para influencer selalu memancing anak muda untuk tertarik investasi.
“Yang mereka selalu tawarkan adalah kalau kamu ingin bisa keluar dari jebakan kelas menengah adalah dengan investasi. Itu bullshit, realitanya orang menengah ke bawah, dengan gaji UMR, tidak bisa menjadi kaya hanya dengan berinvestasi,” kata Hasan dikutip dalam kanal youtubenya @hasanaskari.

Tapi sebelumnya ia memberi disclaimer bahwa yang ia maksud adalah influencer trading. Jika itu adalah influencer konten financial education, mengajarkan fondasi keuangan dan tanpa iming-iming menjadi kaya, itu tidak masalah.

Parahnya, para influencer trader tersebut tidak hanya menyodorkan cara berinvestasi tapi juga memamerkan gaya hidup mewah mereka. Akibatnya adalah otak kita pun menjadi terpengaruh untuk menghasilkan dopamin yang lebih besar terhadap kemewahan. Dopamin sendiri adalah zat kimia di dalam otak yang bisa meningkat kadarnya ketika seseorang mengalami sensasi yang menyenangkan.
“Kamu secara enggak sadar terdoktrin untuk lebih mendapatkan kemewahan.”
Yang jadi persoalan kalau otak memiliki keinginan besar namun hal itu tidak bisa didapat, kita justru akan merasa rendah diri. Merasa bahwa hidup sudah tidak ada artinya. Karena otak terbiasa menyaksikan konten keuangan dari influencer tersebut, akhirnya para anak muda kelas menengah tersebut ingin mencari uang dengan cara cepat, yakni menjadi trader. Bukan menggeluti investasi emas berjangka atau berinvestasi di saham. Yang lebih buruk lagi katanya, kalau trader juga gagal, para kawula muda ini akan mencarai cara lain melalui judi online.

“Kamu ikut trading, ikut seminar, lalu main trading sendiri, kamu enggak tahu kalau di sana ada yang namanya bandar. Itu berbahaya. Kamu enggak sadar, kamu ditipu oleh otakmu sendiri yang ingin cepat kaya.”

Hasan pun menegaskan bahwa tidak ada cara cepat untuk menjadi kaya atau menghasilkan uang.
“Enggak ada cara cepat menjadi kaya kalau kamu bukan siapa-siapa, bukan anak orang kaya dan tidak punya pendidikan tinggi,” tegasnya.

Lantas, bagaimana cara untuk mendapatkan finansial yang lebih baik? Focus pada aktif income, bukan pasif income. Aktif income adalah cara menghasilkan dengan modal kemampuan diri sendiri. Aktif income bisa dilatih dan jumlah uang akan meningkat sesuai dengan kemampuan kita. Kalau kamu punya kemampuan di bidang matematika, bisa diamnfaatkan menjadi guru les. Jika kemampuan baik, harga akan terus naik. Atau bisa menjadi translater, copywriter, editor youtube dan video dan lainnya.
“Tolong hati-hati sama yang kamu lihat di internet, karena itu hanya menguntungkan mereka sendiri bukan kamu,” pesan Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: