Bonus Kuota Haji Diprioritaskan untuk Lansia

Bonus Kuota Haji Diprioritaskan untuk Lansia

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas--dok. Andrew Tito

NOMORSATUKALTIM – Hasil lawatan Jokowi dari Arab Saudi mendapat bonus tambahan kuota haji untuk tahun 2024, sebanyak 20 ribu jamaah. Tambahan kuota ini sebagai salah satu hasil pertemuan Pemerintah dengan Pangeran Muhammad bin Salman.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, mengaku gembira dengan adanya tambahan kuota haji ini. Di sisi lain, hal ini juga menjadi tantangan.

"Ini kebahagiaan sekaligus tantangan," ujar Gus Men, sapaan karib Menag Yaqut, dalam siaran persnya, Sabtu (21/10/2023). Tambahan kouta ini berdampak pada berkurangnya waktu antrian.  

Ia mengaku telah menghelat rapat virtual dengan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Mereka diminta menyiapkan langkah seiring penambahan kuota ini agar bisa didistribusikan secara merata.

Menurutnya kuota tambahan itu diprioritaskan untuk jamaah lansia.

“Saat ini jumlahnya sekitar 600 ribu jamaah lansia. Saya ingin supaya mereka bisa menjadi prioritas," tegasnya. Ia menekankan agar bonus kuota bisa dijadikan pelecut untuk memberi layanan lebih baik.

"Ini harus disiapkan lebih baik lagi,” imbuhnya.  Ia menilai tak mudah menyiapkan keberangkatan 241 ribu jamaah, jika ada tambahan 20 ribu.

Menag mengingatkan Saudi juga mengubah sejumlah regulasi yang harus disiapkan lantaran berbeda dengan sebelumnya. Menyusul kebijakan ini Kementerian Agama akan membuat skema baru ihwal syarat istitha'ah kesehatan.

Gus Men mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk merumuskan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jamaah haji.

"Kita sepakat istitha'ah akan menjadi syarat jamaah melakukan pelunasan," ujarnya.

Nanti, lanjutnya, jamaah akan menjalani dua kali pemeriksaan kesehatan. Tujuannya agar jamaah mengetahui kondisi dini kesehatannya dan ada waktu untuk melakukan pemulihan.

"Kita mulai awal November untuk screening kesehatan jamaah agar waktunya lebih panjang,” paparnya. Jika kelak ditemukan jamaah yang punya penyakit tertentu masih ada waktu untuk pemulihan.

Cek kesehatan akan dilakukan dua kali. Jamaah yang kurang sehat dianjurkan ikut proses pemulihan. Pada pemeriksaan kedua, jika sudah membaik, berhak melunasi pembayaran haji. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: