Diduga Dapat Tekanan, Konsultan Pengawas Proyek DAS Ampal Mundur

Diduga Dapat Tekanan, Konsultan Pengawas Proyek DAS Ampal Mundur

Nomorsatukaltim.com - Konsultan pengawas MK Yoda Karya, Siti Fatimah, dikabarkan resign. Ia menjadi orang keempat, menyusul tiga rekan sebelumnya yang lebih dulu mengundurkan diri. Tak tahan mengawasi pelaksanaan proyek DAS Ampal.

Ima panggilan akrabnya, memilih hengkang karena diduga mendapat tekanan dari internal Yodya Karya. Terlebih sejak ia mengungkap, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud meminta perpanjangan waktu untuk PT Fahreza Duta Perkasa.

Ima bilang, malam itu Rahmad Mas'ud ke lokasi proyek. Meminta Dinas PU Balikpapan dan Konsultan MK Yodya Karya untuk memberi keringanan waktu sekitar dua minggu.

"Pak wali sudah turun, teman-teman MK ketemu pak Wali, arahan pak Wali, dirutnya PT Fahreza pak Cahyadi minta tolong. Pak Wali minta diberikan lagi kesempatan untuk menunjukan kalau PT Fahreza bisa mengejar ketertinggalan," ungkap Siti Fatimah beberapa waktu lalu.

Manajemen MK Yodya Karya menilai, Ima terlalu banyak bicara terkait kinerja PT Fahreza Duta Perkasa yang memang sedang disorot publik itu.

MK Yodya Karya juga meminta konsultan pengawasnya itu, tak masuk perihal yang lebih luas. Apalagi mengungkit percakapan dengan Wali Kota Balikpapan, saat Rahmad Mas'ud meminta waktu perpanjangan untuk PT Fahreza.

Siti Fatimah memang terbilang kritis dalam mengawasi proyek DAS Ampal MT Haryono. Saat dialog pelaku usaha terdampak dengan Dirut PT Fahreza, Cahyadi, Senin (11/9/2023) malam lalu. Ima mendesak Cahyadi menghentikan aktivitasnya mengeruk drainase depan Telkom.

Menurutnya, MK Yodya Karya dan Dinas PU Balikpapan tak memberi rekomendasi penggalian depan Telkom. Arahannya, PT Fahreza tetap fokus, menutup dengan plat beton, kubangan panjang hasil pengerukan dekat simpang lampu merah Jl Beller.

"Saya minta pengerukan depan Telkom distop. Kalau tidak saya akan stop semua pekerjaan drainase ini," desak Siti Fatimah saat dialog.

Selain kritis, Ima juga suka blak-blakan mengomentari kinerja PT Fahreza dalam menangani proyek DAS Ampal. Ia bahkan pernah menyebut kinerja PT Fahreza seperti mafia. Semaunya saja.

"Sistem kerja mereka seperti mafia. Hari ini ditegur tiga hari kemudian mentah lagi. Jadi lelah juga berulang-ulang," kata Ima.

"Darah tinggi terus menghadapi PT Fahreza. Orang-orang FDP itu saya lihat mulai dirut, project manager, site manager tidak profesional dalam bekerja," sambung Siti Fatimah.

Sudah empat konsultan pengawas MK Yodya Karya angkat bendera putih. Mereka hengkang dan memilih pergi ketimbang menghadapi PT Fahreza yang dianggap bekerja semaunya.

Masih soal Kinerja PT Fahreza mengerjakan proyek DAS Ampal MT Haryono, teranyar, Rabu (13/9/2023) kemarin, Wali Kota Rahmad Mas'ud dan Kepala Dinas PU Rita Latif juga enggan bicara perkembangan DAS Ampal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: