Hilirisasi Kristalina

Hilirisasi Kristalina

Para globalis memang prihatin melihat perkembangan lima tahun terakhir. Dunia kian protektif. Perdagangan bebas mengecil. Masing-masing negara kian membatasi diri.

Padahal para globalist ingin dunia kian bebas. Khususnya di bidang perdagangan. Batas negara harus kian samar. Mereka bisa menunjukkan bukti: pertumbuhan ekonomi dunia sangat baik di saat perdagangan global bergairah. Itu juga berarti kemakmuran dunia meningkat.

Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi dunia menurun ketika terjadi deglobalisasi.

Di Jakarta, Kristalina terus bicara soal itu. Lalu bertemu Luhut. Dia bisa mengerti. Bahkan Kristalina mengatakan Indonesia harus meneruskan kebijakan hilirisasi.

"Pak Luhut dan saya, kami diskusi dengan baik. Saya sangat bersyukur bahwa dia datang ke DC bertemu dengan saya, sehingga kami dapat memberikan klarifikasi," ujar Kristalina pada CNN Indonesia.

"Saya kenal Kristalina sudah lama," ujar Luhut tadi malam.
"Sejak kapan?" tanya saya.

"Sejak dia menggantikan posisi Sri Mulyani. Sejak itu kami berteman," ujar Luhut.

Waktu itu Kristalina lagi mau maju jadi pimpinan IMF. Dia memerlukan dukungan Indonesia. "Nah kami dukung. Indonesia dengan seizin Presiden Jokowi mendukung," katanya.

Tentu tidak gratis. "Kita ganti minta dukungan Kristalina agar posisi yang dia tinggalkan bisa diisi orang kita, Marie Pangestu," kata Luhut. "Sejak itu kami terus berteman baik sampai hari ini. Ceritanya agak panjang juga…," ujar Luhut.

Luhut memang komplet. Ia militer. Pengusaha. Pejabat pemerintah. Dan jangan lupa ia juga diplomat. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: