Demam Nikel
Kayu habis. Hutan gundul. Mata pencaharian hilang.
Sekian puluh tahun kemudian muncul demam lain: batu bara. Juga dibabat habis-habisan. Pun sampai yang kualitas rendah. Untung minggu-minggu ini harga batu bara turun drastis. Tinggal USD 125/ton. Dari USD 400 tahun lalu.
Kalau bahan baku nikel ternyata begitu terbatas, rasanya hilirisasi nikel sulit berlanjut ke hilirnya yang lebih hilir: industrialisasi berbasis nikel. Atau akan muncul kebijakan baru: memperpanjang umur bahan baku. Investor smelter dirangsang dengan fasilitas menarik untuk membangun industri berbahan baku nikel.
Kayu, batu bara, nikel, rasanya menjadi pelajaran penting bagi demam berikutnya: bauksit di Kalbar. Mumpung demamnya belum sampai tingkat menggigil. (Dahlan Iskan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: