Desa Miau Baru Dinobatkan sebagai Lumbung Padi di Kecamatan Kongbeng

Desa Miau Baru Dinobatkan sebagai Lumbung Padi di Kecamatan Kongbeng

Kutim. nomorsatukaltim.com – Desa Miau Baru dinobatkan sebagai lumbung padi yang merupakan sentra penghasil padi terbesar di Kecamatan Kongbeng, Kutim.

Hal ini disampaikan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat mendampingi Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan peninjauan lumbung padi yang ada di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kamis (24/8/2023).

Bupati bilang, berdasarkan data, petani Kecamatan Kongbeng unggul dalam penyediaan obat atau pupuk yang baik. Serta Kecamatan Kongbeng juga telah dilengkapi dengan sistem pengairan yang berasal dari bendung daerah irigasi Pesap.

Kecamatan ini juga merupakan kecamatan terbaik kedua di bidang pertanian, setelah Kecamatan Kaubun.

Ada sekitar 5-6 ton padi yang dapat diproduksi dari per satu hektar sawah. Sedangkan luas total lahan sawah ada sekitar 315 hektare.

“Namun, masih ada sekitar 700 hektare yang insyaallah mudah-mudahan bisa tergarap. Beberapa waktu yang lalu, saya ketemu dengan beberapa kelompok tani (poktan) dan mereka siap untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menggarap sawah yang ada,” ujar bupati.

Ardiansyah melanjutkan, persentase petani tua dan milenial di Kutim kini sudah berimbang 50 persen. Baik yang berada di Kecamatan Kongbeng, Kaubun, Kaliorang, Muara Bengkal dan beberapa kecamatan lainnya.

“Ini menunjukan bahwa, pertanian kita insyaallah, akan terus menyiapkan Kutai Timur ini sebagai petani yang mandiri nantinya,” pungkas Ardiansyah, di hadapan Gubernur Kaltim Isran Noor, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim Sri Wahyuni, Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Anggota DPR RI dapil Kaltim Nanang Sulaiman, Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, Anggota DPRD Kutim Arang Jau, Camat Kongbeng Jumran, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) dan tamu undangan lainnya.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengapresiasi Desa Miau Baru yang mampu menyuplasi kebutuhan beras kepada perusahaan-perusahaan. memberikan apresiasi kepada Desa Miau Baru karena dapat memenuhi pasokan beras kepada perusahaan-perusahaan yang ada di daerah tersebut.

“Dulu baru sekitar ratusan ton, sekarang katanya ribuan ton yang diperlukan. Mau tidak mau harus cepat memproduksi. Di mana areal potensinya masih ada lebih kurang 700 hektare,” ujar Isran. (*/adv/kutim23_kominfo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: