Tahun Depan Batik Khas Sekolah di Balikpapan Dihapuskan, Cukup Batik Daerah
Nomorsatukaltim.com - Pemerintah Balikpapan kembali akak membuat gebrakan. Kali ini di bidang pendidikan. Untuk meringankan beban orangtua, Pemkot melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Balikpapan akan menghapus batik khas sekolah. Nantinya, cukup seragam batik daerah yang dibagikan gratis Pemerintah Balikpapan. Kebijakan ini akan diterapkan pada tahun 2024. Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik menjelaskan tahun depan tak ada lagi seragam yang harus dibeli orang tua. Di luar dari tiga stel yang dibagikan Pemkot Balikpapan. “Termasuk baju batik lain, atau baju kotak-kotak yang diidentifikasikan sebagai batik khas sekolah,” tegasnya. Irfan menyebut, Pemkot Balikpapan melalui Disdikbud sudah menyiap tiga stel seragam, salah satunya seragam batik. “Jadi kebijakan dinas pendidikan itu tidak ada lagi baju yang dijual di luar dari itu. Apalagi untuk anak-anak sekolah yang baru masuk, kan sudah disiapkan,” ujarnya kepada Disway Kaltim. Ia juga ingin meluruskan opini yang terbangun di masyarakat soal pembelian seragam lain di sekolah. Menurutnya, seragam lain yang dijual di sekolah itu dari koperasi. Tidak di bawah naungan sekolah, Disdikbud atau Pemkot Balikpapan. “Coba wawancara itu kepala sekolah, emang ada. Itu tidak ada kebijakan baju batik lagi yang lain,” jelasnya. “Dan perlu dicatat, yang jual itu bukan sekolahan. Yang jual itu adalah koperasi. Kalau koperasi tidak di bawah naungan pemerintah, tidak di bawah naungan dinas pendidikan,” sambung Irfan Taufik. Ia berujar Dinas pendidikan saat ini tengah menyusun regulasi terkait pakaian batik sekolah. Menyeragamkan pakaian batik dan tidak diperkenankan menjual seragam yang sudah didistribusikan Disdikbud. “Ini lagi disusun regulasinya, tahun 2024 tidak ada lagi baju batik selain dari yang didistribusikan disdik, oleh Pemerintah. Jadi semua seragam baju itu sama batiknya, tidak ada lagi yang beda,” tegasnya. Hartini, warga Balikpapan mengaku gembira saat ditanya soal wacana kebijakan itu. Sebagai orangtua yang memiliki anak usia sekolah, ia mengaku sangat terbantu. "Kalau emang benar hanya batik khas daerah, saya pasti senang banget. Selama ini juga mikir ngapain kok ada dua batik, batik Balikpapan dan batik sekolah. Ini kan mubadzir," terangnya, Selasa (18/7/2023). Menurutnya, kebijakan penghapusan batik khas sekolah bakal didukung para orangtua. Sebab, tidak perlu lagi mengeluarkan kocek lebih. Ia juga mengusulkan agar tahun depan bisa dibuat pembagian seragam gratis untuk SMA. "Sekarang kan baru untuk SD dan SMP. Kasihan orangtua yang punya anak SMA. Mudah-mudahan tahun depan seragam gratis bisa dikasih untuk jenjang SMA juga," ujarnya. (*/Adhi) Reporter: Adi Suhardi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: