Inovasi Sektor Pertanian Antar Fahmi Calon Penerima Satyalancana Wira Karya

Inovasi Sektor Pertanian Antar Fahmi Calon Penerima Satyalancana Wira Karya

Paser, Nomorsatukaltim.com - Optimalisasi sektor pertanian mengantarkan Bupati Paser Fahmi Fadli sebagai calon penerima anugerah Satyalancana Wira Karya atau Satyalancana Pembangunan.

Diusulkannya bupati berlatar belakang dokter itu melalui inovasi optimalisasi sektor pertanian sebagai motor pertumbuhan ekonomi berwawasan lingkungan.

"Ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Paser dan sebagai mitra strategis ibukota Nusantara," kata Fahmi disela kunjungan Tim Sekretariat Militer Presiden, Kamis (11/5/2023).

Adapun yang melatarbelakangi pada dasarnya guna mewujudkan Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera). Yakni perekonomian yang mandiri dan berdaya saing, serta pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian.

Perihal isu pendorong dikatakan Fahmi yakni salah satu program prioritas menjadikan pertanian sebagai andalan di Kabupaten Paser. Dirinya menyebut untuk kawasan pertanian memiliki luasan 1.160.314 hektare (lahan sawah 13.682 hektare).

"Kawasan perkebunan 201.168,42 hektare. Selain itu juga sebagai mitra IKN, dan sektor pertanian akan mendapatkan peluang menyiapkan pangan bagi penduduk IKN Nusantara yang baru," terang Fahmi di ruang rapat Sadurengas Kantor Bupati Paser.

Berbagai kebijakan prioritas program bidang pertanian dituturkannya mulai pembentukan kelompok tani peduli api, serta pemenuhan sarana prasarana terkait kebakaran lahan dan kebun.

Kemudian pemetaan lahan pertanian pangan berkelanjutan, peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, pembangunan kampung-kampung hortikultura, pendampingan penyaliran serta penggunaan sarana produksi pertanian.

Fahmi juga mengeluarkan kebijakan keputusan bupati Nomor 525/KEP-73/2022 tentang penetapan peta indikatif perlindungan dan pengelolaan areal dengan nilai konservasi tinggi pada kawasan peruntukan perkebunan di Kabupaten Paser.

Terbentuknya Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Lahan Nomor 2 tahun 2021 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). "Sebelumnya, untuk kondisi awal belum adanya regulasi dan peta indikatif areal nilai konservasi tinggi, serta belum adanya aturan perlindungan lahan pangan," jelasnya.

Kebijakan lainnya luas tanaman sawit meningkat menjadi 201.168,42 hektare, sebelumnya 175.042,75 hektare, penerbitan 3.219 Budidaya Surat Tanda Daftar Budidaya (STTB). Kemudian adanya 12 unit mini ranch terbangun sebagai kawasan pengembangan sapi yang lebih efisien dan ekonomis.

"Serta meningkatkan jumlah alat dan mesin pertanian dengan dana Rp 1 milliar setiap tahunnya, sehingga produksi padi surplus sebesar 1.321,76 ton," terangnya.

Dirinya berharap apa yang disampaikan mengenai Kebijakan-kebijakan terkait optimalisasi sektor pertanian menjadi bahan pertimbangan tim penilai dari Sekretariat Militer Presiden dan pihak Kementerian Pertanian untuk anugerah Satyalancana Wira Karya.

"Bahan-bahan yang kami sampaikan ini bisa menjadi bahan pertimbangan dan validasi sebagai calon yang diusulkan menerima Satyalancana Wira Karya," tandas Fahmi. (adv)

Reporter: Achmad Syamsir Awal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: