Kaltim Genjot Infrastruktur Pertanian

Kaltim Genjot Infrastruktur Pertanian

Nomorsatukaltim.com – Pemprov Kaltim sedang menyiapkan sejumlah infrastruktur pertanian, semisal membangun jaringan air untuk mengalirkan air dari bendungan ke sejumlah sentra pertanian dan persawahan. Selain menuntaskan Bendungan Marangkayu, tahun 2022, Pemprov Kaltim juga membangun jaringan primer sepanjang 200 meter dan pembuatan jaringan sekunder sepanjang 664 meter. Dalam keterangan tertulisnya, Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, kebutuhan pangan Kaltim akan meningkat seiring peningkatan penduduk, terutama dengan pembangunan Ibu Kota Negara, IKN. Pembangunan IKN diprediksi bakal berdampak ke sejumlah daerah di Kaltim, termasuk bertambahnya pendatang dan lapangan usaha baru. Untuk itu, sambung Isran, kebutuhan pangan perlu disiapkan dengan meningkatkan produktivitas pertanian dan persawahan. “Kaltim juga harus siapkan infrastruktur pertanian yang baik. Apalagi Kaltim sudah dipilih menjadi IKN,” ujar Isran. Saat ini, Kaltim belum bisa memenuhi kebutuhan sejumlah bahan pokok pangan, semisal beras, sayur, bumbu, dan lainnya. Pasokan pangan masih bertumpu pada Jawa dan Sulaswesi. Lebih dari 50 persen kebutuhan beras Kaltim, misalnya, berasal dari beberapa daerah di Sulawesi dan Jawa Timur. Dengan kondisi itu, harga kebutuhan pokok di sejumlah daerah di Kaltim tinggi lantaran rantai pasok yang panjang. Ini diperburuk seiring menurunnya hasil panen dan luasan sawah di Kaltim dalam beberapa tahun terakhir. Mengacu data Badan Pusat Statistik, sawah irigasi dan nonirigasi di Kaltim pada 2012 seluas 68.120 hektar. Luasan tersebut menurun sekitar 4.000 hektar pada 2022 menjadi 64.030 hektare. Kepala Dinas PUPR dan Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menjelaskan sejak awal RPJMD 2018-2023, hingga tahun terakhir kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi, Pemprov Kaltim telah membangun bendungan dan jaringan irigasi. Sekaligus sejumlah infrastruktur pertanian lainnya. “Kita bangun bendungan dan irigasi untuk menyiapkan ketersediaan air di lahan-lahan pertanian, terutama di areal persawahan,” papar Aji, yang karib disapa Nanda, Jumat (28/4/2023). Pertama, fokus membangun Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara, sebagai salah satu proyek strategis nasional. Fungsi Bendungan Marangkayu, menurutnya, untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.500 hektare di Kecamatan Marangkayu. Sejak tahun 2019-2022 progres pembangunan Waduk Marangkayu sudah mencapai 90 persen. “Ditargetkan tahun ini sudah akan dilakukan penggenangan waduk,” tuturnya, sebagaimana dilansir Infoindonesia. Selain mengairi lahan pertanian, Waduk Marangkayu juga dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan air baku warga Bontang, Marangkayu dan Muara Badak. Kapasitas direncanakan mencapai 450 liter/detik. Nilai APBD Kaltim yang sudah digelontorkan untuk pembangunan Waduk Marangkayu adalah Rp 13,1 miliar tahun 2019, kemudian Rp 3,4 miliar tahun 2021 dan Rp 4,9 miliar tahun 2022. Di penghung April, Gubernur Isran juga berkesempatan memaparkan Optimalisasi Sektor Pertanian Dalam Arti Luas untuk Peningkatan Nilai Tambah dalam Menopang Ekonomi Indonesia. Ia memaparkan hal itu di Kementan, pada Sabtu (29/4/2023). Paparan Gubernur dihadiri Ketua Tim Kementerian Pertanian/Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Drs Zulkifli MM, serta Ketua Tim Verifikasi dan Peninjauan Lapangan serta Paparan Penjelasan Prosedur Usulan BTK oleh Plh Kepala Biro Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Sekretariat Militer Presiden RI Brigen TNI Purwanto. Kegiatan dirangkai penandatanganan berita acara verifikasi usulan tanda kehormatan Satyalencana Wira Karya Kementerian Pertanian Tahun 2023 oleh Tim Kementan, Tim Setmilpres dan Tim Pemprov Kaltim disaksikan Gubernur Kaltim. Dalam paparannya, Gubernur Isran menyampaikan inovasi dan keberhasilan dalam bidang pertanian, kehutanan dan perikanan selama 2019-2022. Keberhasilan optimalisasi pertanian itu dikalim telah memberi dampak dan manfaat bagi masyarakat, utamanya pengembangan satu juta hektar lahan pertanian. Dalam paparannya, Gubernur Isran menyampaikan inovasi dan keberhasilan dalam bidang pertanian, kehutanan dan perikanan selama 2019-2022. Keberhasilan optimalisasi pertanian itu dikalim telah memberi dampak dan manfaat bagi masyarakat, utamanya pengembangan satu juta hektar lahan pertanian. Selain itu, Isran juga menyampaikan keberhasilan pembangunan pertanian dalam arti luas yang dicapai Kalimantan Timur di kurun waktu 2019-2022. Seperti, sektor perikanan: dimana ekspor perikanan Kaltim tahun 2021 mencapai 7.206 ton. “Produksinya kita ekspor di sepuluh negara, seperti Inggris, Dubai, Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong, Singapura, Vietnam, Thailand dan Malaysia,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: