Pertanian Kukar Gunakan Drone Penyemprot Hama

Pertanian Kukar Gunakan Drone Penyemprot Hama

Nomorsatukaltim.com - Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara (Kukar) mulai gencar menggunakan teknologi pertanian. Salah satunya dengan menggunakan drone penyemprot hama dan tanaman berkapasitas 30 liter. Penggunaan teknologi pertanian ini diharapkan mendongkrak hasil produksi dan memajukan pertanian daerah. Kadistanak Kukar, Sutikno menjelaskan pengadaan drone penyemprot hama ini diharapkan menjadi pilot project. Drone itu juga berfungsi mengendalikan hama pada lahan pertanian secara massal. Untuk itu, Distanak Kukar menyediakan satu unit drone berbandrol Rp 200 Juta. Nantinya drone ini akan dikhusukan untuk penyemprotan tanaman. “Drone ini akan membantu petani secara efektif dan efisien menangani serangan hama pada lahan pertanian,” papar Sutikno, belum lama ini. Pihaknya telah melakukan beberapa kali uji coba dan mendapat respon positif masyarakat. Penggunaan drone itu, lanjutnya, dinilaii terbukti efektif memangkas waktu penyemprotan di lahan pertanian. Secara signifikan, drone membantu proses penyemprotan lahan seluas 10 hektare hanya kurang dari satu jam. Ia berharap drone tersebut bisa mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian Kukar yang telah maju. Pihaknya juga berharap para pemuda di sana tidak melihat pertanian sebagai sesuatu yang buruk. “Apalagi pertanian di Kukar sudah terbilang maju, dari persiapan lahan sampai panen. Kita semua pakai alsintan. Jadi kami berharap para anak muda bisa melirik sektor pertanian," harapnya. Kejar Swasembada Pangan Selain menggunakan teknologi pertanian berupa drone, salah satu desa pertanian di Kukar juga menargetkan bisa mencapai swasembada pangan. Yakni di Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu. Desa ini memiliki luas pertanian sekitar 8.500 hektare, dengan jumlah penduduk 3.736 jiwa. Yang penduduknya didominasi sebagai petani dan peternak. Komoditas padi sawah menjadi pertanian unggulan, yang luasan lahannya sekitar 400 ha. Kepala Desa Margahayu, Rusdi menjelaskan, varietas padi yang digunakan termasuk jenis pilihan dan hasil produksinya bisa mencapai 4-5 ton dalam sekali panen. Desa ini telah mendukung pencapaian swasembada pangan daging di Kabupaten Kutai Kartanegara. “Pengembangan potensi swasembada pangan di Desa Margahayu, tidak lepas dari peran pemerintah yang masif melakukan pembangunan irigasi untuk pengairan pertanian,” jelasnya. Pemerintah Kabupaten, lanjutnya, juga telah menyalurkan bantuan alat pertanian berupa mesin pengolahan padi yang dikelola Badan Usaha Milik Desa Margahayu.  “Desa ini sudah mandiri dan sudah swasembada pangan nomor 3 di Kecamatan Loa Kulu,” ujar Rusdi. (*/ Ant)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: