Produksi Beras Hasil Panen Diprediksi Capai 11 Juta Ton

Produksi Beras Hasil Panen Diprediksi Capai 11 Juta Ton

Nomorsatukaltim.com – Kementerian Pertanian optimistis panen raya hingga Mei 2023 bisa memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Hingga dua bulan mendatang, produksi beras diproyeksikan bisa mencapai 11,29 juta ton. Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Bambang Pamuji menjelaskan, Kementan telah mendorong peningkatan produksi beras tahun ini. Peningkatan luasan panen dan penggunaan benih bermutu menjadi fokus Kementerian untuk menjaga produksi. "Kami menjalankan dua strategi yang bisa meningkatkan produksi padi," ujar Bambang, seperti dikutip pada Kamis (30/3/2023). Menurutnya, dua strategi itu adalah peningkatan produktivitas panen dan peningkatan luas panen. Ia bilang, untuk mendorong peningkatan luas panen pihaknya mendorong peningkatan indeks pertanaman padi serta meningkatkan luas tanam dengan perluasan areal tanam di areal yang belum dimanfaatkan. Dengan upaya itu, Bambang berharap produksi padi dalam negeri bisa optimal. Hingga Mei mendatang, ia merinci, luas panen padi bulan Maret 2023 seluas 1,74 juta hektare dengan proyeksi produksi padi mencapai 9,34 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara beras 5,38 juta ton. Adapun April 2023, perkiraan luas panen sebesar 1,24 juta hektare diproyeksikan bisa  menghasilan produksi padi mencapai 6,60 juta ton GKG atau setara beras 3,80 juta ton. Untuk proyeksi Mei 2023, seluas 0,75 juta hektare dengan perkiraan mencapai 3,67 juta ton GKG atau setara beras 2,11 juta ton. "Sehingga di periode Maret-Mei 2023 diperkirakan luas panen padi mencapai 3,73 juta Ha, dengan proyeksi produksi 19,61 juta ton GKG atau setara beras 11,29 juta ton," jelasnya. Kementan juga telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi gagal panen akibat cuaca ekstrem tahun 2023. Untuk itu guna menjaga produktivitas pertanian, pihaknya melakukan pelbagai pendekatan melalui teknologi. Strategi itu, antara lain, melakukan pertanian modern dengan menerapkan digitalilasi, di beberapa daerah sentra pertanian menurutnya sudah menerapkan hal ini. Digitalisasi dinilai dapat membantu para petani menentukan banyak hal semisal pemeriksaan tentang apa yang dibutuhkan tanah yang akan ditanam komoditas hingga waktu yang tepat untuk melakukan panen. (*/ Rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: