Tingkatkan Ketahanan Pangan, Kementan Gandeng TNI

Tingkatkan Ketahanan Pangan, Kementan Gandeng TNI

Nomorsatukaltim.com – Untuk meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian atau Kementan menggandeng TNI Angkatan Darat.  Salah satu bentuk kerja sama itu, digelar pelatihan sejuta petani dan penyuluh 2023. Pelatihan itu mengangkat tajuk: Gerakan Tani Pro Organik aka Genta Organik. Sinergitas TNI AD dengan Kementan, dibuka dihelat di Makassar, Sulawesi Selatan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan pentingnya pupuk anorganik. Sebab akan mempengaruhi produktivitas dari hasil pertanian. "Sampai saat ini, untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk organik sangat sulit dan mahal karena beberapa bahan bakunya masih tergantung impor dari negara lain," papar Mentan SYL, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (18/3/2023). Ia mengatakan Rusia dan Ukraina termasuk negara-negara yang memproduksi bahan baku dan pupuknya. Namun saat ini kedua negara itu masih berperang. Dengan kondisi itu, Mentan SYL berharap petani menggunakan pupuk organik dan hayati. Melalui kerjasama dengan TNI, harapnya, bisa melakukan akselerasi sektor pertanian dengan lebih baik. "Saya menaruh sekali harapan inilah implementasi dari kerja sama TNI dan Kementan secara nasional secara konkret," ujar Mentan SYL. "Gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan," imbuhnya. Ia juga berharap kebutuhan pangan Indonesia tetap terjaga. Sekaligus berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, penghasil devisa negara, sumber pendapatan utama rumah tangga petani, dan penyedia lapangan kerja. Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi meyakini Genta Organik mampu menjadi solusi jitu dalam mengatasi kelangkaan dan harga pupuk mahal. “Dengan memaksimalkan pupuk organik dan pupuk hayati, pembenah tanah, dan pestisida nabati yang dapat dibuat petani sendiri, lalu dikombinasikan penggunaan pupuk kimia berimbang, permasalahan pupuk akan dapat diatasi dan produktivitas pertanian akan meningkat,” ujarnya. Ia menginginkan, para petani di Indonesia bisa mengetahui Genta Organik dan pengimplementasiannya. “Solusi ini harus diberitahukan kepada petani untuk menggenjot produktivitas pertanian kita,” tuturnya. Melalui Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Vol 5, petani dibekali pengetahuan dan pemahaman mengenai Program Genta Organik. Pelatihan itu sekaligus tahapan capacity building yang dilakukan Kementan agar para petani memiliki pemahaman, kemampuan, dan kamuauan mengimplementasikan inovasi teknologi pertanian untuk menggenjot produktivitas pertanian. Pelatihan dihelat sejak Kamis (16/03/2023) hingga Sabtu (18/03/2023) di Makassar. Saat ini Pelatihan Sejuta dan Penyuluh telah menembus angka 11 juta peserta. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: