Perekonomian Masyarakat Pesisir Terdongkrak ‘Emas Hijau’

Perekonomian Masyarakat Pesisir Terdongkrak ‘Emas Hijau’

Nomorsatukaltim.com - Budidaya 'emas hijau' alias rumput laut memiliki potensi sangat besar. Bahkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Balikpapan, yang bermukim di daerah pesisir pantai. Hal tersebut diakui Ketua Kelompok Bahari yang bergerak dalam sektor budidaya rumput laut. Sarni memaparkan potensi hasil perairan sangatlah besar di Kota Balikpapan, salah satunya melalui hasil produksi budidaya emas hijau. "Harga per kilogram nya Rp 35 ribuan saat ini, biasanya Rp 49 ribu. Per bulan bisa menghasilkan 1 ton," paparnya, Senin (20/2/2023). Jika dikonversikan total omset yang diperolehnya bisa mencapat Rp 35 juta per bulan. "Ini sangar membantu kesejahteraan masyarakat," ujarnya. Sarni awal memulai budidaya rumput laut dengan uji coba mendatangkan bahan utama dari Kota Bangun Provinsi Kalimantan Selatan di tahun 2006. Di tengah tipologi Kota Balikpapan dengan dikelilingi industri perusahaan, ia tak surut tetap menggencarkan budidaya rumput laut secara pribadi. "Dulu masih sedikit bahkan dibilang tidak ada yang budidaya, saya pun coba menggencarkannya karena potensinya begitu besar," ucapnya. Ia memaparkan saat ini rerata jangka waktu panen hasil produksi sekitar 30 sampai 35 hari pembibitan, berbeda dengan pengeringan yang memakan waktu 30 sampai 45 hari. "Kita bisa panen itu satu ton, dikalikan saja dengan harga pasaran nya. Lumayan kan hasilnya," terangnya. Per bulan bisa mengantongi puluhan juta. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengakui bahwa rumput laut atau emas hijau memiliki potensi pasar yang sangat besar di luar negeri. Biasanya digunakan sebagai bahan pangan hingga bahan baku pembuatan kosmetik maupun produk farmasi. Dilansir situs KKP, dijelaskan jika Indonesia saat ini telah menempati posisi kedua sebagai produsen rumput laut terbesar di dunia di bawah Cina. Sengan produksi mencapai 9,1 juta ton berdasarkan data tahun 2021. Indonesia paling banyak memasok bahan baku rumput laut khusus untuk jenis euchema cottoni. Harapan pun hadir dalam kelompok Budidaya Bahari. Agar pemerintah tetap saling berkolaborasi dengan para pembudidaya, mengembangkan budidaya komoditas rumput laut. "Sebab memiliki potensi yang begitu besar bagi perekonomian masyarakat," imbuh Sarni. (*) Reporter: Muhammad Taufik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: