Jalan Antardesa Terancam Putus

Jalan Antardesa Terancam Putus

Paser, Nomorsatukaltim.com - Akses penghubung antardesa di Kecamatan Tanjung Harapan, Kabupaten Paser terancam putus. Pasalnya, jalan yang menghubungkan 7 desa itu dalam keadaan rusak para di beberapa titik. Adapun 7 desa itu, yakni Keladen, Random, Selangor, Senipah, Riwang, Lomu dan Tanjung Aru. Kondisi ini diperparah lagi dengan rusaknya 5 titik gorong-gorong. Tepatnya perbatasan Desa Lomu dan Mengkudu. Kepala Desa Riwang, Harman mengharapkan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser turun ke lapangan melihat kondisi jalan warga. Kemudian dapat memutuskan apakah dapat dianggarkan melalu anggaran tanggap darurat. "Kami penginnya dana tanggap darurat bisa dikucurkan untuk memperbaiki lima titik gorong-gorong yang rusak parah," kata Harman, Jumat (16/2/2023). Pada tahun ini dibeberkan Herman terdapat program pembangunan pengembangan desa. Namun bahan material semua berasal dari luar desa. Jika gorong-gorong serta jalan tersebut tidak segera diperbaiki tentunya dapat terhambat. Setahun terakhir ini, 5 titik gorong-gorong tersebut semakin terkikis dan parah. Menyebabkan jalan terhubung antardesa hampir putus dan sudah digenangi aliran air. ditambah lagi proses peningkatan ruas rusak jalan yang sampai saat ini belum "Setiap tahunnya pihak desa selalu mengajukan untuk perbaikan ruas jalan antardesa itu. Kabarnya tahun ini ada pembangunan perbaikan ruas jalan tersebut kami mintanya saat pengajuan tersebut rigit agar kuat," jelasnya. Dijelaskan, kerusakan 5 titik gorong-gorong tersebut disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi serta debit air yang cukup besar sehingga gorong-gorong tersebut tidak mampu menahan debit air. "Kami berharap gorong-gorong tersebut yang diperbaiki terlebih dahulu karena keadaanya sudah darurat," ujarnya. Senada, kepala Desa Lomu, Muhamad Yasin, berharap kepada pemerintah daerah agar dapat segera memperbaiki ruas jalan tersebut yang menghubungkan 7 desa. Terpenting saat ini adalah untuk memperbaiki 5 titik gorong-gorong tersebut. "Jika semakin dibiarkan bakal semakin parah dan tentunya akses jalan antar desa tersebut bisa putus," singkatnya. Selain berharap dari pemerintah daerah, pihak desa juga menggantungkan harapan pada perusahaan sekitar. Sejauh ini masih sekadar komunikasi. Keadaan masyarakat dikatakan Yasin cukup memperhatinkan terkait masalah jalan yang tak kunjung juga diperbaiki. Dirinya berharap Dinas PUTR segera dapat melihat keadaan dilapangan terkait permasalahan yang dikeluhkan ini. "Dapat segera menanggapi persoalan kami ini," harapnya," pungkasnya. (*) Reporter: Achmad Syamsir Awal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: