Bahan Baku Air Kurang, Dirut PDAM Mengaku Sulit Realisasikan Sambungan Baru

Bahan Baku Air Kurang, Dirut PDAM Mengaku Sulit Realisasikan Sambungan Baru

Dirut PDAM Haidir Effendi ketika ditemui di kantornya, siang tadi. (Ariyansah) ==========

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Dirut PDAM Balikpapan Haidir Effendi menanggapi santai. Soal permintaan anggota DPRD yang meminta PDAM diaudit. Lantaran jumlah tunggakan pemasangan sambungan air yang mencapai 6.000 pemohon.

Haidir menjelaskan, persoalan utama PDAM tak mampu memenuhi seluruh permohonan pemasangan sambungan air adalah ketersediaan air baku.

"Dalam kondisi sekarang ini, kita posisinya defisit. Berada di bawah kapasitas ideal yang harus dipenuhi," katanya kepada Disway Kaltim, saat ditemui di kantornya, Jalan Ruhui Rahayu, Rabu (13/11/2019).

Idealnya, kapasitas air untuk Balikpapan 2.000 liter per detik. Sementara saat ini, kapasitas air dari Waduk Manggar hanya 1.200 liter per detik.

"Kita juga upayakan penambahan air dengan sumur bor. Paling enggak dapat 10-25 liter per detik. Saat ini kita ada sekitar 20 sumur bor yang aktif. Beberapa di antaranya ada di Gunung Sari dan Prapatan," lanjutnya.

Haidir, membenarkan adanya jumlah permohonan sambungan yang mencapai 6.000 pemohon tersebut. "Itu akumulasi dari tahun-tahun sebelumnya," tambahnya lagi.

Terkait pemasangan, PDAM menargetkan rata-rata 3.500 pemasangan sambungan baru per tahun. Seribu di antaranya, adalah sambungan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Yang seribu, itu program pemerintah. Untuk masyarakat kurang mampu. Itu prioritas. Yang 2.500 reguler. Tahun ini kita targetkan pemasangan sampai 3.500 sambungan. Tapi juga permohonan sambungan bertambah tiap hari," jelasnya.

Saat ini, pelanggan PDAM berjumlah 101.860 sambungan. Dalam hal pemasangan sambungan baru, PDAM mempertimbangkan dua syarat. Syarat administrasi dan syarat teknis.

"Syarat administrasi, sesuai aturan. Ada di perwali. Syarat teknis, kita cek dulu daerahnya. Apakah bisa ditambah sambungan. Jangan sampai kita buka sambungan baru, yang tadinya di daerah bersangkutan mengalir 12 jam, jadi hanya 8 jam. Berpengaruh pada kualitas pelayanan jadinya," terangnya.

Kesimpulannya, Balikpapan kurang air baku. Alias defisit. Itu menjadi penyebab utama atas tak terakomodirnya permintaan sambungan baru yang mencapai 6.000 pemohon itu.

"Persoalannya air baku. Tidak cukup. Kalau kami pasang pipa misalnya 100 meter, tanpa ada airnya. Kan fiktif jadinya," pungkasnya.

PDAM Balikpapan menjadi sorotan seluruh fraksi di DPRD Balikpapan. Salah satu hal yang disorot, selain audit keuangan, adalah tunggakan permohonan sambungan yang mencapai 6.000 pemohon. (sah/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: