Pemerintah Mulai Menata Pedagang Kaki Lima

Pemerintah Mulai Menata Pedagang Kaki Lima

Pemaparan hasil kajian akademik tentang pusat PKL dan kuliner sebagai ruang publik oleh Ketua PKEPK FEB Universitas Brawijaya Dwi Budi Santosa (tengah). (Ariyansah NK- diswaykaltim.com) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Pemkot Balikpapan segera melokalisasi pedagang kaki lima (PKL) dan pelaku kuliner. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga estetika ruang publik agar tidak semrawut. Kajian akademik yang bekerja sama dengan Universitas Brawijaya Malang pun sudah dirampungkan. Dalam Focus Group Discussion (FGD) pemaparan hasil kajian di Hotel Novotel Balikpapan, Senin (1/7/2019) dirumuskan 13 kawasan potensial dijadikan sentra PKL dan kuliner. Kawasan Pasar Damai, Pasar Pandansari dan Pasar Inpres Kebun Sayur disebut sangat cocok menjadi pusat PKL. Sementara pedagang kuliner akan dilokalisasi di Asrama Haji Embarkasi Balikpapan, Pasar Sepinggan, Pantai Manggar, Melawai, Pelabuhan Semayang, Taman Bekapai, Lapangan Merdeka, Balikpapan Permai, Pasar Klandasan dan Lapangan Sudirman. "Itu yang potensi dikembangkan atau dijadikan pusat PKL dan kuliner," kata Ketua Pusat Kajian Ekonomi Pembangunan dan Kerakyatan (PKEPK) FEB Universitas Brawijaya Dwi Budi Santosa. Wakil Ketua DPRD Balikpapan Syarifuddin Oddang mengatakan, kajian akademik ini nantinya akan menjadi naskah akademik yang berujung pada rancangan peraturan daerah. Dengan adanya kajian ini, kata dia, diharapkan menjadi acuan pemerintah menyusun aturan dalam rangka memaksimalkan keberadaan PKL dan penjual kuliner skala kecil untuk meningkatkan pendapatan kota. Selain itu, juga untuk penataan kota. "Ini kan berdampak pada ekonomi masyarakat. Dibuat kawasan, sehingga tertib dan juga menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah). Nanti mengarah ke perda (peraturan daerah). Tinggal bagaimana Baperda (Badan Peraturan Daerah) DPRD Balikpapan menyusunnya sesegera mungkin," katanya seusai kegiatan. Sejauh ini, ada tiga daerah yang dianggap berhasil menata PKL dan penjual kuliner. Yakni, Bali, Jogjakarta dan Bandung. Selain memaksimalkan potensi PAD, daerah penataan juga menjadi destinasi wisata. "Semoga dapat memajukan perekonomian daerah. Tapi di sisi lain perlu dilakukan penataan agar tidak mengurangi estetika kota. Menjadi daya tarik bagi para wisata," kata Staf Ahli Pemerintahan Pemkot Balikpapan Arbain Side. (sah/eny) Berita Terkait: Penataan PKL Bisa Tingkatkan Pendapatan Daerah  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: