PDAM Jadi Sorotan, Seluruh Fraksi di DPRD Balikpapan Minta Audit

PDAM Jadi Sorotan, Seluruh Fraksi di DPRD Balikpapan Minta Audit

Suasana rapat paripurna. Enam fraksi minta PDAM diaudit atas penyertaan modal dari pemerintah. ============

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Seluruh fraksi di DPRD Balikpapan menyoroti PDAM Tirta Manggar Balikpapan. Dalam sidang paripurna DPRD Balikpapan, Senin (11/11/2019), enam fraksi meminta internal PDAM diaudit. Realisasi sambungan baru jaringan PDAM juga minta dikebut.

Dimulai dari fraksi Partai Golkar. Fraksi ini menyampaikan agar dana penyertaan modal untuk PDAM di 2020 dimaksimalkan. Mengingat, beberapa wilayah di Balikpapan belum menikmati air bersih.

"Kemudian kami juga meminta agar PDAM profesional dan transparan dalam pengelolaan manajemen hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Kami ingin pihak PDAM menjabarkan sejauh mana penggunaan dana yang diberikan dengan kegiatan peningkatan air bersih," kata Fadilah, membacakan pandangan fraksi dalam rapat tersebut.

Pun begitu dengan PDIP. Partai berlambang kepala banteng itu meminta PDAM lebih professional dan transparan. Fraksi ini meminta kepada Wali Kota Balikpapan melakukan evaluasi kinerja PDAM secara menyeluruh.

"Fraksi kami mengusulkan untuk dilakukan audit kinerja, audit internal, atau membentuk pansus (panitia khusus). Karena banyak keluhan dan laporan masyarakat belum mendapat air bersih," kata Wiranata Oey, membacakan pandangan fraksi PDIP.

Pasalnya, dana penyertaan modal tiap tahun diberikan Pemkot Balikpapan. Namun, banyaknya daftar tunggu calon pelanggaan malah bertambah.

"PDAM harus transparan. Lakukan audit internal dan eksternal, lalu dipublikasikan. Masalah-masalah realisasi sambungan baru. Menurut data, ada kurang lebih 6.000 usulan sambungan baru. Itu harus dicarikan solusinya," kata Mieke Henny, ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Balikpapan.

Fraksi Partai Gerindra, menekankan agar penyertaan modal yang diterima PDAM digunakan untuk kepentingan perluasan pelayanan air ke masyarakat, yang belum teraliri air. "Diharapkan, penyertaan modal menambah perluasan jangkauan," kata Siswanto Budi Utomo.

Agenda rapat paripurna tersebut jawaban fraksi-fraksi terhadap penyampaian nota keuangan RAPBD 2020 oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, beberapa waktu lalu. Dalam nota keuangan itu disampaikan wali kota, pengeluaran pembiayaan tahun 2020 direncanakan Rp 26,62 miliar lebih. Itu untuk penyertaan modal kepada PDAM dan Bank Kaltimra.

Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menanggapi usulan fraksi agar PDAM diaudit. Sebagai wujud transparansi anggaran. "Namanya usulan. Bagus saja. Pemerintah punya kewajiban menyiapkan fasilitas warganya. Termasuk ketersediaan air. Nanti kita lihat, apakah kerjanya (PDAM) lambat atau tidak," katanya. (sah/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: