Bank Umum Kucurkan Kredit Rp 67,7 Triliun, Sektor Rumah Tangga Paling Tinggi

Bank Umum Kucurkan Kredit Rp 67,7 Triliun, Sektor Rumah Tangga Paling Tinggi

Ilustrasi kredit. (Istimewa) Samarinda, DiswayKaltim.com – Pada September 2019, berdasarkan data yang dihimpun media ini dari Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) Kaltim, terdapat Rp 67,734 triliun kredit atau pembiayaan bank konvensional dikucurkan di Kaltim. Kredit perbankan tersebut tersebar di sembilan kabupaten/kota di Kaltim. Jumlah kredit tertinggi terdapat di Balikpapan. Sebesar Rp 25,956 triliun. Kemudian disusul Samarinda Rp 24,873 triliun, Bontang Rp 6,974 triliun, Kutai Kartanegara Rp 2,968 triliun, dan Berau Rp 2,041 triliun. Ada pun Kutai Timur mendapat kucuran kredit Rp 1,952 triliun, Paser Rp 1,838 triliun, Kutai Barat Rp 948 miliar, dan Penajam Paser Utara Rp 282 miliar. Setiap tahun, terdapat kenaikan jumlah kredit yang digelontorkan bank umum. Dibandingkan 2015, jumlah kredit di Kaltim pada September 2019 lebih tinggi. Pada 2015, kredit yang dikucurkan Rp 63,102 triliun. Kemudian 2016 sebesar Rp 63,213 triliun, 2017 Rp 65,025 triliun, dan 2018 Rp 66,764 triliun. Puluhan triliun kredit yang digelontorkan pada September 2019 itu tersebar di berbagai sektor. Masih berdasarkan data dari Kantor Wilayah BI Kaltim, sektor rumah tangga mendapat kredit tertinggi. Besarannya Rp 24,623 triliun. Di posisi kedua terdapat sektor perdagangan senilai Rp 12,142 triliun. Disusul sektor industri pengolahan sebesar Rp 6,723 triliun, sektor pertanian Rp 4,837 triliun, sektor konstruksi Rp 4,366 triliun, serta sektor real estate dan jasa perusahaan Rp 4,055 triliun. Selain itu, sektor transportasi dan komunikasi menyerap kredit sebesar Rp 3,990 triliun, sektor akomodasi dan makan minum Rp 1,835 triliun, sektor pertambangan Rp 1,586 triliun, dan sektor jasa kemasyarakatan Rp 1,439 triliun. Kredit perbankan juga dikucurkan di sektor perikanan, perantara keuangan, administrasi pemerintahan, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan sosial, jasa perorangan, dan sektor kegiatan yang belum jelas. Namun masing-masing nilainya di bawah Rp 1 triliun. Pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Aji Sofyan Effendi mengatakan, peningkatan jumlah kredit perbankan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi Kaltim. Ekonomi Bumi Etam tumbuh positif pada triwulan III 2019. Begitu pun jumlah kredit yang disalurkan pada seluruh sektor di Kaltim. “Secara ekonomi makro, tumbuhnya ekonomi. Usaha publik juga tumbuh. Dan perbankan mendapatkan tambahan keuntungan,” jelasnya, Sabtu (9/11/2019) sore. Dari sisi publik, terjadi pertumbuhan dan ekspansi usaha. Sementara dari sisi bank, semakin banyak kredit yang disalurkan, maka semakin banyak pula bunga yang didapatkan. “Dapat dibayangkan, kalau tidak ada masyarakat yang mengambil kredit, bisa gulung tikar bank. Bank itu hidup karena selisih bunga,” sebut Sofyan. (qn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: