Pemprov Kaltim Siagakan 30 Persen Kapasitas RS untuk Pasien COVID-19   

Pemprov Kaltim Siagakan 30 Persen Kapasitas RS untuk Pasien COVID-19   

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Kendati trend positif COVID-19 meningkat, namun angka kesakitan yang sampai dirujuk ke rumah sakit di Kalimantan Timur (Kaltim) masih terkendali.

Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setprov Kaltim, Deni Sutrisno, yang juga juru bicara (jubir) Satgas COVID-19 meminta warga Kaltim untuk terus waspada, karena kenaikan pasien di RS mulai terlihat pada 8 Februari 2022. Lebih dari 50 pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit. Deni menjelaskan, kasus naik karena adanya transmisi lokal. Terutama warga yang pulang bepergian dari luar daerah. Namun ia belum bisa memastikan apakah itu karena varian Omicron atau masih yang sebelum-sebelumnya. Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, kata Deni, juga telah mengirimkan puluhan sampel ke Laboratorium Kesehatan di Jakarta untuk mengetahui varian apa yang mulai merebak di Kaltim ini. Apa kasus yang terjadi karena varian Omicron atau masih yang sebelum-sebelumnya. "Sudah ada sampel yang dikirim ke Jakarta, cuman belum ada jawaban masih mengantre," ungkapnya kepada Disway National Network (DNN). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, kata dia, terus berupaya untuk menekan angka kasus COVID-19. Caranya dengan menggalangkan promosi 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan); penguatan 3T (tracing,tracking, dan treatment), dan percepatan vaksinasi. Selain tiga langkah tersebut, Pemprov Kaltim mulai menyiapkan rumah sakit jika keadaan mulai semakin memburuk. "Rumah sakit tetap kita siagakan, 30 persen dari kapasitas dikonversikan untuk perawatan pasien COVID-19, seandainya itu harus dirujuk ke rumah sakit." "Tapi kalau tidak terlalu parah, bisa isolasi mandiri," papar Deni. Seperti diketahui, beberapa hari terakhir ini kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di beberapa daerah di Kaltim mulai meningkat lagi. Seperti di Balikpapan, Kutai Timur, Kutai Kertanegara, dan Bontang. Empat daerah ini menjadi zona merah. Kabupaten Berau dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berada di zona orange. Sisanya, berada di zona kuning. Berdasarkan data Diskes Kaltim, kenaikan kasus mulai terlihat pada 3 Februari 2022. Terjadi lonjakan 100 kasus. Sampai pada 9 Februari 2022, terdapat rata-rata kenaikan kasus 10 orang per hari. Namun Deni mengimbau agar masyarakat tidak panik. Karena jika ini benar varian Omicron, tingkat fatality-nya tidak seperti Delta. Tapi masyarakat tetap perlu meningkatkan kembali protokol kesehatan (prokes). Karena akhir-akhir ini, ungkap Deni, sudah mulai abai. "Dan utama ya tadi, waspada boleh, tapi jangan juga terlalu khawatir yang berlebihan. Itu nanti imunnya malah turun. Masker, cuci tangan, dan lainnya harus dilakukan, insya Allah amanlah kita akan terjaga," pungkas Deni. (dsh/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: