Kutim Kejar Vaksin Booster untuk Antisipasi Gelombang Ketiga

Kutim Kejar Vaksin Booster untuk Antisipasi Gelombang Ketiga

Kutim, nomorsatukaltim.com – Gelombang COVID-19 di Indonesia kembali marak. Di Kutai Timur (Kutim) upaya antisipasi juga mulai disiapkan. Vaksinasi booster jadi salah satu cara ampuh untuk menangkal penyebaran virus kembali marak. Apalagi di Kutim sudah terdeteksi terjadi penularan COVID-19 kembali. Maka Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim telah diminta untuk dapat melaksanakan vaksinasi booster ini. Tujuannya tentu untuk mengantisipasi gelombang ketiga yang sudah masuk ke Indonesia. “Terhitung dari saat ini, sudah setahun pelaksanaan vaksinasi massal di Kutim. Tentu terjadi penurunan kadar anti bodi warga,” ucap Bahrani Hasanal, Kepala Diskes Kutim kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Baca juga: 26 Ribu Dosis Pfizer untuk Vaksin Booster di Kutai Timur Namun ia menegaskan, vaksin booster hanya boleh dilaksanakan oleh warga usai enam bulan dari vaksinasi kedua. Mengingat, penurunan kadar antibodi terjadi pada enam bulan hingga setahun vaksinasi. “Selain itu, secara sistem juga tidak dibuka jika ada warga yang vaksin boster belum enam bulan,” paparnya. Untuk proses pelaksanaan lebih lanjut, Diskes Kutim masih menunggu petunjuk teknis vaksin booster. Rencananya akan keluar pada pekan ini. Sebab ada kabar jika vaksin booster cukup setengah dari dosis yang disiapkan. “Jika seperti itu, berkaitan lagi dengan logistik kami. Karena jenis suntikan untuk setengah dosis tidak ada di Kutim,” tuturnya. Ia melanjutkan, jika hasil studi telah membuktikan cukup dengan 0,3 milimeter dosis vaksin sudah bisa kembali membentuk antibodi tubuh. Sementara untuk jenis vaksin pun dibebaskan, apakah monolog atau heterolog. “Kalau monolog itu ketiga suntikan memakai sinovac, sedangkan heterolog, pertama dan kedua sinovac, ketiga pfizer dan lainnya,” bebernya. Selain menyiapkan pelaksanaan vaksin booster, Diskes Kutim juga tengah berupaya mengejar vaksinasi lansia. Sebab capaiannya sejauh ini sudah mencapai 55 persen dari target 60 persen. Sehingga vaksinasi booster bisa berjalan lancar jika target tersebut dipenuhi. “Sejauh ini terus bergerak. Data sasaran per kecamatan untuk lansia juga sudah ada. Tinggal bagaimana mempercepat saja,” tandasnya. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: