Istri Bupati PPU: Kaum Ibu Mesti Ambil Peran dalam Persiapan IKN

Istri Bupati PPU: Kaum Ibu Mesti Ambil Peran dalam Persiapan IKN

PPU, nomorsatukaltim.com – Kaum ibu di Kabupaten PPU diharapkan mampu mengambil peran dalam persiapan daerah tersebut menjadi Ibu Kota Negara (IKN) baru. Tidak mesti berada di barisan terdepan. Minimal bisa tampil sebagai sosok yang diperhitungkan.

Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) PPU Risna Rais Abdul Gafur Mas'ud yang memiliki gagasan demikian. Dalam hal pengambilan peran ini. Dia menegaskan bahwa wanita cukup menjalankan kondratnya sebagai kaum Hawa. Berada tepat di samping kaum pria untuk menyiapkan segala perubahan di Benuo Taka.

"Ini menyamakan kodrat kita sebagai perempuan dengan laki-laki dalam hal pembangunan," ujar Risna saat memperingati hari ibu, 22 Desember 2021.

Peran yang dimaksud istri bupati ini di antaranya ialah keterlibatan dalam keorganisasian perempuan. Karena di situ, merupakan langkah paling mudah untuk memiliki peran.

"Karena organisasi perempuan itu tidak berjalan sendiri. Tapi kita juga berdayakan seluruh masyarakat di sekitar kita dalam bidang UMKM dan lainnya, intinya memberdayakan SDM mempersiapkan IKN," jelas Risna.

Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) PPU Andi Israwati Latief menambahkan, kini kaum perempuan sudah bukan zamannya hanya berada di dapur saja. Pun di tempat tidur saja. Harus mengambil posisi sejajar dengan laki-laki.

"Mengingat sebentar lagi kita akan menjadi IKN, jadi kaum perempuan harus siap tampil," kata dia.

Menurutnya banyak sisi yang bisa diisi oleh kaum perempuan. Selain mempersiapkan SDM juga soal persiapan ketahanan ekonomi dalam rumah tangga. Itu hal terkecil yang perlu dilakukan. Hingga dalam mendampingi laki-laki hingga ke luar rumah.

"Membantu kegiatan suami hingga ke luar rumah, sampai ke medan perang sekalipun," kata Andi.

Tetapi, sambung dia, perempuan juga harus tahu batasannya. Yang mana bisa mengisi perannya. "Waspada, di mana bisa membantu, bisa tidak. Karena tidak semua urusan laki-laki bisa dicampuri oleh perempuan," imbuh dia.

Begitupun sebaliknya. Banyak hal yang tidak sepenuhnya hanya bisa dilakukan seorang laki-laki. Semisal dalam dunia kuliner. Tentu untuk urusan ini kaum hawa lebih menguasai.

"Yang penting kaum perempuan di PPU harus bangkit. Harus inovatif dan kreatif," pungkas Andi. (rsy/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: