Hari Guru Nasional: Menanti Guru Sejahtera

Hari Guru Nasional: Menanti Guru Sejahtera

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Namun bukan berarti jasa mereka tak dihargai secara maksimal. Kesejahteraan masih jadi tuntutan tiap Hari Guru Nasional. nomorsatukaltim.com - Pada 25 November, setiap tahunnya diperingati Hari Guru Nasional (HGN). Peringatan HGN pertama kali ditetapkan pada 1994 silam. Di 2021 ini mengusung tema "Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan". Memang saat ini pembelajaran tak seperti dua tahun lalu. Tepatnya sebelum COVID-19 merambah di Indonesia. Pemerintah pusat pun mengeluarkan kebijakan, pembelajaran tatap muka (PTM) ditiadakan. Diganti dengan daring atau online. Beruntung sejak Oktober 2021, PTM di Paser mulai dilaksanakan lebih dulu di tingkat SMP. Selang satu bulan kemudian jenjang SD. Meski mulai terlaksana, namun belum normal 100 persen. Mengingat, pembelajaran dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) dan tiap-tiap ruang belajar maksimal 50 persen siswa yang ada. Baca juga: Upaya Perbaiki Mutu AN, Kemendikbudristek Serap Aspirasi Guru di Kaltim "Alhamdulillah telah dilaksanakan PTM. Kami bagi setiap harinya 50 persen siswa. Masing-masing pertemuan dua hari tiap pekannya," kata Kepala SD 014 Kecamatan Tanah Grogot, Saptono dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Ia bilang, dengan sistem daring cukup menyulitkan guru menyampaikan mata pelajaran yang dirasa rumit. "Contoh pelajaran matematika, itu ada rumus yang dalam materinya. Kalau belajar online, kami menjelaskan kepada siswa tidak sepenuhnya. Nah dengan PTM ini bisa disampaikan secara detail," sambungnya. Dilakukannya PTM mengobati kerinduan tenaga pengajar dengan murid, begitu pun sebaliknya. Karena terjalin hubungan emosional. "Ini kan guru sebagai figur. Berbeda dengan saat daring di rumah dengan video. Jadi ada kelebihannya sendiri, anak-anak juga terlihat semangat," terangnya. Pada HGN ini juga, ia meminta kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan kesejahteraan tenaga pengajar, khususnya yang berstatus honorer. Karena bagaimanapun berjuang untuk pendidikan. "Di sini ada tujuh guru honorer. Kami mengharapkan gaji mereka dapat ditambah nominalnya. Sekarang ini Rp 2,2 juta standar daerah. Tapi kalau untuk kehidupan sekarang tidak mencukupi. Bisa dikatakan jauh dari kata sejahtera, sedangkan bekerja mencerdaskan anak bangsa," urai Saptono. Sementara itu, Wali Kelas V SD Negeri 014 Tanah Grogot, Kusnanto, pada HGN ini menginginkan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran dapat diperhatikan. Baik penambahan ruang kelas yang masih kurang, begitu pun dengan laptop untuk guru. JANJI PEMERINTAH Pemkab PPU menjanjikan peningkatan kesejahteraan bagi para guru di daerahnya. Selain hanya memberikan apresiasi pada peringatan HGN. Sebagai sosok yang harus digugu dan ditiru, perlakuan pemerintah harusnya memang begitu. Lebih hebat lagi, guru merupakan garda terdepan dalam rangka mencetak generasi-generasi yang tangguh bagi bangsa. Dalam momentum apel HGN 2021 ini, Wakil Bupati PPU Hamdam Pongrewa mengisyaratkan demikian. Baginya tugas dan fungsi guru patut mendapat apresiasi dan dukungan dari pemerintah daerah. “Atas nama pribadi dan Pemkab PPU, kami menyampaikan Dirgahayu HGN dan PGRI ke -75 Tahun 2021 di Kabupaten PPU. Melalui momentum ini, semoga guru sebagai garda terdepan semakin meningkatkan dedikasinya," ucapnya usai pelaksanaan upacara. Dalam upacara ini, sejumlah pejabat di lingkungan pemkab PPU turut hadir. Termasuk para guru dari banyak sekolah. Tampak juga Ketua TP PKK PPU, Risna Rais Abdul Gafur dan sejumlah pimpinan Forkopimda. Upacara berlokasi di Halaman Kantor Bupati PPU ini dipimpin oleh Plt Sekkab PPU, Muliadi. Dalam pidatonya, ia membacakan sambutan tertulis Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim. Disampaikan penghargaan pada para pengajar. Karena telah terus berjuang selama hampir dua tahun terakhir dalam melawan situasi pandemi. "Ibu bapak guru terus berjuang memberikan pendidikan di tengah semua tantangan pandemi. Guru-guru ditantang untuk memanfaatkan teknologi membuat pembelajaran daring harus menarik bagi semua murid," katanya. Terlebih di PPU, yang masih termasuk daerah sulit mengakses internet. Jadi banyak guru yang menantang risiko dengan mengajar dari rumah ke rumah. "Dan sekarang, berkat ketangguhan ibu dan bapak semua berhasil melewati masa yang penuh tantangan. Saat ini juga mulai melaksanakan PTM terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan ketat demi keselamatan semua warga sekolah. Dan sekali lagi, peran ibu dan bapak guru sangatlah besar dalam menyukseskan PTM terbatas," sambungnya. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah akan berupaya membantu dan mendukung para pendidik dan tenaga kependidikan. Dengan terus menghadirkan beragam paket kebijakan. Salah satunya dengan melaksanakan relaksasi dana bantuan operasional sekolah (BOS). Sehingga bisa digunakan untuk membayar honor guru non-PNS atau guru-guru honorer. “Kami memberikan Bantuan Subsidi Upah untuk pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS, kami memberikan opsi bagi guru untuk menerapkan kurikulum darurat, yang lebih ramping, lebih sederhana. Kami membagikan modul pembelajaran di masa khusus untuk membantu pembelajaran di daerah yang sulit akses internet, dan kami mengembangkan platform Guru Belajar dan Berbagi sehingga para guru dapat saling belajar dari rekan sejawatnya dalam mengembangkan pembelajaran," bebernya. Selanjutnya, Pemkab PPU berjanji berupaya meningkatkan kesejahteraan guru dengan menyelenggarakan seleksi guru aparatur sipil negara-pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN-PPPK), dengan afirmasi bagi pelamar yang telah memiliki sertifikat pendidik. Juga yang berusia lebih dari 35 tahun, penyandang disabilitas, berasal dari Tenaga Honorer K2, dan aktif mengajar selama paling tidak tiga tahun. “Oleh karena itu, pada Hari Guru Nasional ini, mari kita semua menyatukan semangat dan bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar,“ ujarnya. Di akhir kegiatan, bentuk apresiasi itu diwujudkan secara simbolis. Dengan cara pemotongan tumpeng yang disajikan kepada guru dan undangan ini usai pelaksanaan upacara. Kemudian juga memberikan tali asih pada sebanyak 27 guru purna tugas. ASA/RSY/ZUL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: